Embrio Awal Alternative 90-an : PEANUTS

Embrio Awal Alternative 90-an : PEANUTS "Tampil Indies Se-INDIES Mungkin”

Peanuts terbentuk pada Juli 1996 oleh Armand Andretti Jason Mambo dan Nicko Krisna yang memang berasal dari satu kampus yang sama. Peanuts sendiri lahir karena adanya beberapa kesamaan style antara mereka berdua. Sama-sama memakai kemeja atau kaos ketat, sepatu Adidas, keds dengan sol yang tebal, dan jaket parasut. Berawal dari dua orang, satu per satu nama baru ditarik oleh Armand dan Nicko. Yoga Nineball dipercaya mengisi kekosongan di departemen gitar. Sementara itu, Aci Ario Senjaya ditarik sebagai pemain bas. Satu posisi terakhir adalah drum yang dipercayakan kepada Allan Andrean Boer, yang juga teman sepermainan Yoga NineBall di kampusnya.

Musik mereka sendiri lebih mengacu ke band-band british, seperti James,The Bluetones, Lightning Seeds, Ocean Colour Scene dan Stone Roses. Oktober 1996, dengan posisi yang sudah lengkap Peanuts sepakat untuk bermusik secara independent. Mereka mengabdi kepada musik alternative Eropa, sebagai jalan hidup. Tidak heran jika konsep panggung mereka adalah “tampil se-indies mungkin”. Dari sini lah mulai muncul anggapan bahwa Armand dan Nicko adalah pasangan homo. Mungkin karena tampilan mereka yang indies/british banget baik cara bersikap yang genit dan indiesnya mereka saat manggung maupun keseharian mereka berdua.

Setelah itu barulah pada tahun 1997, Peanuts menarik menarik keyboardist bertubuh tebal, dan berpenampilan sangar, bernama Riska atau biasa disapa Pecot. Tidak jauh berbeda dengan diatas panggung, di kehidupan sehari-hari pun para personil Peanuts mengadopsi gaya hidup seleb Britpop, dengan tampang yang diatas rata-rata, tak heran ketika kaum hawa pun banyak mengidolakan mereka kala itu. Secara tidak langsung munculah groupis yang selalu setia di dalam setiap pertunjukan mereka. Hal ini membuat beberapa band lain sirik dan tidak jarang mereka mencemoohkan Peanuts. Tapi para personilnya hanya menanggapi dengan dingin dan tidak memperdulikan segala cemoohan tersebut karena Peanuts merasa hal itu adalah sebuah keadilan dari Tuhan Yang Maha Esa. Didukung dengan pemampilan para personil yang diatas standar, kelihaian mereka dalam menggaet gadis-gadis cantik nan kaya-raya sebagai pendamping menjadi suatu anugerah tersendiri dari yang Maha Kuasa. Sementara itu peran Riska didalam band ini pun menjadi double, selain menjadi keyboardist, ia juga bertugas menjaga personil Peanuts dari rongrongan, diskriminasi dan gangguan orang-orang yang sirik dan penonton yang tidak suka dengan penampilan Peanuts.

Tahun 1999, band ini turut serta dalam kompilasi This Is Bandung (Kompilasi kaset C-90 berisi kumpulan band-band Bandung beraliran musik alternative saat itu, Kamehame, The Bride, Koala, termasuk ambil bagian dalam kompilasi tersebut), yang diprakarsai oleh salah satu personilnya, yakni Nicko. Lagu yang dimasukan kedalam album kompilasi ini adalah Kupu-Kupu Malam, yang sering dibawakan dalam setiap penampilan mereka. Sayangnya band ini harus mati suri dalam bermusik, seperti band-band generasi mereka yang disibukkan dengan kesibukan pribadi. Namun kenyataannya para personil Peanuts sendiri tidak menganggap band ini sudah habis alias bubar. Dilihat dari sisi berbeda, tidak terpikirkan oleh mereka untuk menghidupkan kembali band yang mengutamakan gaya diatas segalanya ini. 

Terakhir kali mereka tampil pada tanggal 25 Juli 2010 di Gedung New Majestic Jalan Braga no.1 Bandung, dalam acara Resurrection#2 yang digagas oleh para dedengkot Indies-Alternative Bandung, salah satunya adalah Bapak Indies  Bandung, Andi Asmawir biasa disapa Mawir. Ada ungkapan dan berbagai opini yang muncul di generasi sesudahnya termasuk penulis, dimana selagi indies  atau musik alternative masih bisa dihidupkan, nama Peanuts akan selalu membayangi fenomena tersebut. Sebagai bagian dari embrio awal yang indah dari pergerakan bawah tanah musik Indiepop-alternative di Indonesia, Bandung khususnya.Rave On...Cheers "FL"

Disadur dari : DoubledeckerEnt.Blogspot.Com

Sumber foto : Istimewa

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner