Dunia Sedang Depresi, Seharusnya Musik Makin Menyenangkan

Dunia Sedang Depresi, Seharusnya Musik Makin Menyenangkan

Dalam hitungan beberapa bulan, hampir semua sendi dunia lumpuh. Kecepatan penyebaran virus COVID-19 serta akselerasi penularannya membuat semua negara di dunia kewalahan. Negara-negara super power yang memiliki kekuatan infrastruktur dan ditunjang kekuatan finansial dibuat kocar-kacir oleh serangan virus ini. Semua rumah sakit dibanjiri pasien dan memaksa tenaga medis bekerja secara simultan dan di luar batas kemanusiaan.

Beberapa negara memutuskan untuk mengisolasi diri dengan menutup semua pintu perbatasan dan menerapkan larangan warganya untuk bepergian keluar rumah. Semua dipaksa mengisolasi diri untuk mencegah penularan dan penyebaran virus, dan yang utama untuk mempermudah kerja tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang sengaja dibangun mendadak untuk menanggulangi wabah ini.

Wabah ini sudah memakan banyak nyawa di seluruh dunia. Tidak hanya korban jiwa, resesi ekonomi kini mengancam imbas dari berhentinya mesin-mesin produksi di berbagai industri manufaktur strategis. Buruh-buruh kontrak yang dipaksa berhenti bekerja dan dirumahkan untuk alasan kesehatan. Jatuhnya nilai saham dan prioritas anggaran dihamburkan di setiap negara yang difokuskan untuk menanggulangi dampak bencana dari pandemi ini.

Kini, manusia di hampir seluruh bagian dunia terpaksa mengurung diri di rumah masing-masing. Mengusahakan untuk tidak sama sekali terlibat kontak fisik dengan manusia lain atau setidaknya menjaga jarak aman dengan manusia lain. Di banyak negara bahkan sudah diberlakukan protokol militer selayaknya ketika sebuah negara mengalami ancaman dan serangan senjata biologis yang mematikan. Sanksi tegas dalam bentuk denda dan kurungan mulai diberlakukan untuk mengurangi interaksi manusia dalam jumlah banyak.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner