Dunia Eksperimental dan Absurditas di Skena Musik Indonesia

Dunia Eksperimental dan Absurditas di Skena Musik Indonesia

Konsep absurdisme mengandung ide bahwa tidak ada makna di dunia ini selain yang kita buat sendiri. Dalam hal ini, Mawang beralasan dia dan beberapa orang yang mendengar lagu "Kasih Sayang Kepada Orang Tua" mampu merasakan emosi di lagu tersebut. Sebelumnya, John Cage yang lahir di tahun 1912 dan wafat ditahun 1992. Beliau adalah seorang komposer asal Amerika, music theorist, artist, dan philosopher.

Pada tahun 1952, John pernah melakukan sebuah pertunjukan musik berjudul "Four Minutes and 33 Seconds of Silence" yang lantas ramai menjadi perdebatan dan kajian di dunia musikologi. Melalui karya tersebut, John berpendapat bahwa musik tidaklah harus berbentuk sesuatu yang terdengar. Dalam pertunjukan tersebut, John justru memaksa penonton yang hadir untuk mengapresiasi suara-suara yang lewat dari luar arena pertunjukan.

Dalam interpretasi absurd yang ada dalam pandangan ekstensialime, aksi dan pilihan tersebut dipandang absurd karena muncul dari kebebasan manusia dan bukan berasal dari fondasi diri yang berada di luar diri mereka sendiri dalam hal ini bertumpu pada John Cage yang mencoba "membatasi" imajinasi penonton lewat sebuah pertunjukan musik. Tidak ada yang tidak mungkin dalam ranah kesenian musik. Berbagai daya eksplorasi muncul sesuai dengan ekspresi yang ingin diperdengarkan. Terkadang kita sendiri yang memang kurang begitu paham dan mengerti bagaimana cara mengapresiasi karya tersebut. Kembali lagi pada pilihan selera dan kemauan untuk mencari jawaban atas kebingungan-kebingungan yang muncul terdengar dan melintas di indra dengar kita.

Indonesia yang punya kekayaan budaya terutama di musik tentu mempunyai amunisi yang tak terbatas untuk mengeksplorasi dan melakukan eksperimen bebunyian. Ada banyak musisi yang sudah terjun dan melakukan hal tersebut namun memang hanya hadir di bawah radar popularitas musik Indonesia namun justru mendapatkan apresiasi yang baik di kancah musik internasional.

Begitupun dengan festival-festival musik eksperimental yang digagas secara kolektif dan mandiri yang hadir berkala di beberapa kota, seperti Bandung, Yogyakarta, Malang dan Jakarta. Menggabungkan berbagai elemen dan aliran musik serta penggunaan instrumen eksperimental. Nama seperti Senyawa, Zoo, Gho$$,  Bergegas Mati, Seek Six Sick dan Percussion Experimental adalah sebagian dari sekian banyak grup yang sudah membuat dinamika baru di ranah musik Indonesia.

BACA JUGA - Pop dan Folk yang Tidak Lagu Cinta Melulu

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner