Dua Musisi Ini Membuat Konten di Youtube. Mana yang Lebih Menarik?

Dua Musisi Ini Membuat Konten di Youtube. Mana yang Lebih Menarik?

Ketika musisi membuat konten musik, orang-orang di luar musik kemudian menjadi tahu tentang ‘punggung panggung’ para musisi.  Dari mulai Iga Massardi hingga Jimi Multhazam, masing-masing punya caranya sendiri dalam membuat konten

Selalu ada sisi lain menarik dari musik, dari mulai kehidupan di belakang panggung, cerita dibalik lagu, hingga ‘alat perang’ para musisi kala membawakan karyanya. Bicara musik, tentu akan lebih ‘dalam’ dan luas ketika diulik oleh si musisinya itu sendiri, mengingat hidup yang didedikasikan untuk musik, maka musik menjadi satu hal yang menjadi dunianya. Ketika itu menjadi sebuah konten, orang-orang di luar musik kemudian menjadi tahu tentang ‘punggung panggung’ para musisi. Beberapa diantaranya mau bersusah-susah mengeluarkan energi dan pikirannya untuk membuat konten di kanal Youtube. Dari mulai Iga Massardi hingga Jimi Multhazam, masing-masing punya caranya sendiri dalam membuat pola kreasi seru, di luar aktivitas bermusiknya.

Dalam sebuah wawancara, Iga Massardi mengaku jika dirinya termasuk musisi yang cukup ‘gila’ untuk urusan gear (dalam hal ini efek gitar/stompbox). Karenanya, untuk urusan ini pada akhirnya dia berinisiatif membuat konten berisi review soal guitar gear bernama RIGRIGRIG. Fakta uniknya, dalam sebuah wawancara bersama Pongki Barata, lewat konten RIGRIGRIG ini Iga bahkan sanggup mendapat tambahan penghasilan kala dirinya sedang nabung untuk modal menikah kala itu.

Hal ini menjadi indikasi menarik, karena ternyata minat orang terhadap ‘alat perang’ para musisi ini cukup tinggi, dan akhirnya cara orang melihat musik jadi lebih luas, karena untuk menghasilkan karya dengan bebunyian dan karakter sound tertentu, para musisi ini butuh gear yang tidak hanya sekedar bunyi.

Sama seperti halnya Youtuber gaming yang memberi review dari game yang dia mainkan, Iga juga memberi referensi menarik soal guitar gear, dan kemudian menjadi cukup terpercaya mengingat Iga kredibel melakukan itu, lewat serangkaian prestasinya di bidang musik, dan memang secara musikalitas dia juga bisa mempertanggung jawabkannya.

Lain dengan Iga, lain pula dengan Jimi Multhazam. Tokoh sentral dibalik kemudi band The Upstairs dan Morfem ini muncul menjadi content creator di Youtube, lewat acara bincang santai bernama “Ngobryls”. Bersama rekannya di seni rupa IKJ, Ricky Malau, Jimi mengetengahkan bincang santai namun berisi, tentang musik dan banyak hal menarik lainnya.

Kadang dia mengundang bintang tamu, kadang hanya berbincang dengan Malau saja. Cara Jimi mengulik tema bahasan menarik, seperti misalnya kala Jimi membahas tuntas tentang musisi idolanya, Deddy Stanzah. Mungkin karena Jimi juga merupakan seorang penulis lirik, kepekaannya dalam merespon karya dari Deddy Stanzah menarik, karena ternyata Jimi bisa menangkap hal detil yang mungkin banyak orang ngga ngeuh dengan itu. Dilatari pengalamannya sebagai MC dan penyiar radio, rasanya tidak susah bagi Jimi untuk kemudian muncul sebagai content creator di Youtube, dan mengetengahkan topik-topik seru dalam sebuah talk show ‘ala ala’.

Baik Iga atau pun Jimi, keduanya sama-sama menyajikan musik dalam bentuk lain, Iga dalam bentuk teknis, Jimi dalam bentuk narasi. Keduanya berhubungan erat, karena dibalik narasi yang ingin disajikan musisi, harus dikuatkan pula oleh hal teknisnya. Akan menjadi culun andai saja lagu dengan tema lirik perjuangan tapi disajikan dengan aransemen musik yang luput dari hal teknis, seperti gear yang tidak tepat atau pun si musisinya yang tidak menguasai betul akan gear tersebut. Sebaliknya, gear yang canggih dengan olahan kreasi sound yang mumpuni rasanya akan terdengar culun juga, andai narasi yang diketengahkan hanya perihal urusan ditinggalkan kekasih hati misalnya. Meski itu akan jadi perdebatan, karena setiap musisi berhak menulis tentang apapun dalam lagunya. Hanya saja membayangkan Gibson SG dengan rentetan distorsi yang menyalak, kemudian dipakai untuk mengiringi rintihan drama dari seorang musisi yang sedang dilema karena putus cinta, agak gimana gitu. Hehe. IMHO.

BACA JUGA - Beda Gaya Musisi Menulis, Beda Gaya Musisi ‘Berpuisi’

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner