Dua Dekade Tumbuh Kembang Drum Kit Elektrik - Roland Series

Dua Dekade Tumbuh Kembang Drum Kit Elektrik - Roland Series

Foto di atas didapatkan dari rolandindonesia.co.id

Terhitung 22 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya Roland menggagas sebuah teknologi dalam instrumen musik modern dengan meluncurkan seri drum elektroniknya; V-Drum dengan seri awal TD 110: Elelctronic Drum Kit. Hal ini mampu menguatkan posisinya sebagai pionir. Dua dekade berlalu setelah inovasi perdananya, Roland yang didirikan oleh Ikutaro Kakehashi di Shizuoka Prefektur - Osaka, Jepang pada 18 April 1972 tetap konsisten dalam visinya untuk selalu menghasilkan instrumen musik mutakhir sebagai ‘peniru’ ekspresi seutuhnya dari drummer atau teknik drumming dengan gaya serta ciri khas unik dan berbeda dari rilisan sejenis.

Sejak pertama kali berdiri, Roland berfokus pada perangkat lunak, peralatan elektronik terutama instrumen musik modern dan telah memproduksi banyak instrumen yang berdampak pada perkembangan musik populer. Sebut saja seri synthesizer Juno-106, synthesizer bass TB-303, dan drum machine TR-808 - TR-909 yang fenomenal di era musik elektronik, hip-hop dan rock 1980-an sampai rave dance, techno, madchester, serta musik alternative yang tumbuh subur pada akhir 1990-an. Roland pun berperan sentral dalam pengembangan MIDI, sarana standar sinkronisasi instrumen elektronik yang diproduksi oleh berbagai perusahaan.

Melansir dari tulisan FACT, peran Roland dalam musik mampu melahirkan begitu banyak “bentuk” musik elektronik ketimbang sebagai besar perusahaan lain dalam sejarah. Perlu dicatat, Roland jika dibandingkan dengan rival seperti, Moog dan ARP yang mengkhususkan diri kepada pengguna yang berlatar akademisi atau professional musisi. Sang pencetus, Kakehashi tidak memiliki latar belakang musik sama sekali, hal inilah yang menjadikan Roland sebagai medioker pada kelasnya ketika pertama kali muncul. Selain daripada itu, alat musik elektronik Roland pun identik dengan musik indie sehingga semakin mengkukuhkan Roland sebagai alat musik wajib musik indie.

"Ingin menarik bagi amatir dan penggemar musik, serta fokus pada (bentuk-bentuk) miniaturisasi, keterjangkauan, dan kesederhanaan," - Ikutaro Kakehashi

Diinpirasi dari sebuah puisi Prancis berjudul La Chanson de RolandRoland menyebar ke seluruh dunia, sejalan dengan misi awalnya. Lalu, setelah berpindah lokasi pabrik ke wilayah Hamamatsu, Roland yang kini tercatat memiliki tiga pabrik besar yang terdapat di Taiwan, Jepang, dan Amerika ini jika sudah dikaitkan dengan teknologi memiliki andil besar dalam sejarah berkembangnya instrumen musik modern dan digital. Salah satu dari kisah besar hasil olahan Roland adalah cerita di balik suksesnya V-Drums di dunia. Metode Kakehashi yang dilestarikan hingga saat ini adalah tanpa henti bereksperimen. Kunci utama itulah yang tersemat  dari setiap rilisannya. Proses uji kelayakan dan uji coba tanpa henti dari mekanik, ratusan ribu ilmuwan, serta misi awal dari sang pencetus Ikutaro Kakehashi yang ingin menicptakan sebuah instrumen yang memudahkan penggunanya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner