Dinamika Perjalanan Musik Angsa & Serigala

Dinamika Perjalanan Musik Angsa & Serigala

Angsa & Serigala punya serangkaian materi dan konsep baru dalam proses kreatifnya. Tidak hanya melulu tentang musik, namun konsep visual juga menjadi satu hal yang mereka garap dengan cukup matang.

Ditemui disela-sela syuting untuk program DCDC MusikKita, Angsa & Serigala menuturkan tentang alasan mereka vakum, perubahan musik, para penggemarnya yang biasa disebut Kawanan, serta hal-hal lainnya yang menarik untuk dibahas. Band yang digadang-gadang jadi salah satu pionir musik folk di ranah musik independen ini, punya serangkaian materi dan konsep baru dalam proses kreatifnya. Tidak hanya melulu tentang musik, namun konsep visual juga menjadi satu hal yang mereka garap dengan cukup matang.

Sempat vakum selama dua tahun lebih, Angsa & Serigala menuturkan jika pergantian personil menjadi salah satu penyebabnya, karena diakui atau tidak hal tersebut berpengaruh juga pada dinamika bermusik mereka, sampai akhirnya mereka menemukan ‘formula’ baru dalam musiknya, yang mereka terjemahkan dalam album Ruang Waktu, meski diakui mereka jika formula baru di album ini tidak ‘seramai’ seperti musik era awal Angsa & Serigala berdiri.

Hal tersebut diakui sang vokalis, Hendra Araji, karena saat penggarapan album ini mereka terkendala keterbatasan, dan untuk mencari additional player dirasa tidak efisien bagi mereka. Namun Aji juga menuturkan jika tidak menutup kemungkinan jika Angsa & Serigala kembali ke format awal dengan musik yang ‘ramai’ itu tadi.

Bicara tentang musik, rasanya tidak lengkap jika tidak diimbangi juga dengan suguhan visual seperti artwork. Pun begitu dengan Angsa & Serigala yang mengaku memang punya ketertarikan berlebih dengan hal-hal yang berbau desain grafis, terutama sang vokalis Hendra Araji. Ditambahkan pula olehnya jika pernah satu waktu dirinya membuat ‘tantangan’ pada para Kawanan (sebutan untuk penggemar Angsa & Serigala) untuk merespon Angsa & Serigala dari segi artwork. Respon positif dia dapatkan ketika cukup banyak orang yang membuatkan ilustrasi tentang Angsa & Serigala. Hal tersebut menjadi satu hal yang menggembirakan, mengingat ternyata ada cukup banyak orang yang bisa relate dengan karya Angsa & Serigala, hingga hal itu –istilahnya- membuat mereka berbalas karya (yang dalam hal ini lewat artwork yang para Kawanan buat).

Tentang artwork tersebut ditambahkan pula oleh sang drummer, Viddy Hediana, jika artwork menjadi penting sebagai brand image, karena  band itu juga merupakan sebuah produk, sebagai satu hal yang bisa ‘dijual’, selain dari musiknya itu sendiri. Jadi menurutnya hal itu menjadi satu kesatuan yang terbilang penting untuk sebuah band.

Satu hal menarik ketika Aji ditanya tentang nilai lebih dari Angsa & Serigala dibanding dengan band-band lainnya. Dengan sedikit tersipu malu dan canggung dia menuturkan jika menurut orang lain, atau mungkin khsusunyapara Kawanan, Angsa & Serigala punya suguhan materi-materi yang ‘dalem’, baik itu dari segi lirik, atau pun interpetasi mereka saat membawakan lagunya. Lama diidentikan dengan folk, Aji juga menuturkan jika pada awalnya mereka memang menyentuh area musik ini, walaupun menurutnya tidak bisa dibilang murni folk juga, karena gaya musik folk yang kental dengan konsep minimalis.

Dengan musiknya yang terbilang banyak ‘nyangkut’ di telinga dan mungkin hati banyak orang, Angsa & Serigala harus mendapati kenyataan memiliki barisan penikmat karyanya yang biasa disebut Kawanan. Bicara tentang penggemarnya ini, menurut Aji, para Kawanan ini mengalami regenerasi, dari mulai Angsa & Serigala muncul ke permukaan pada 2008 lalu, mungkin beberapa diantara Kawanan tersebut sudah ada di fase yang berbeda, hingga hal tersebut melahirkan Kawanan baru, sebagai barisan orang yang menikmati karya dari Angsa & Serigala.

Ditambahkan oleh Viddy, salah satu yang cukup terasa perannya adalah ketika para Kawanan tersebut menjadi support system bagi Angsa & Serigala, dimana salah satunya saat mereka mendorong bandnya untuk membuat karya baru, hingga hal tersebut akhirnya berbuah album berjudul Ruang waktu. Lebih jauh tentang perjalanan Angsa & Serigala akan banyak diulas di program DCDC MusikKita yang bisa disaksikan pada hari Sabtu, 15 Juni 2018 di GTV, pukul 23.00. Mereka akan tampil bersama Hi!, salah satu band yang datang dari wadah DCDC Shout Out. Jadi jangan sampai kelewatan ya coklatfriends!

BACA JUGA - Monkey To Millionaire : ‘Si Monyet’ yang Tumbuh Dewasa Dengan Image Barunya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner