DCDC ShoutOut! Day: Adu Kualitas di Kota Purwakarta

DCDC ShoutOut! Day: Adu Kualitas di Kota Purwakarta

Tujuh band DCDC ShoutOut! unjuk kemampuan di DCDC ShoutOut! Day Purwakarta. Seluruh band yang tampil adalah band-band potensial dan memiliki materi yang berkualitas.

Untuk pertama kalinya, DCDC ShoutOut! Day hadir di kota Purwakarta. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 13 Oktober 2018, berlokasi di Wkwk Cafe, Jalan Siliwangi Nomor 18C, berdekatan dengan Taman Sri Baduga, Situ Buleud. Ada tujuh band asal Purwakarta yang unjuk gigi pada gelaran ini, dan seluruhnya merupakan bagian dari DCDC ShoutOut!. Band yang tampil adalah Cruelty of Elizabeth, Uban Project, Gapurania, One Hand Fight, Goregom, Bless Me Eden dan Alaluz.


Toteng dan Alaluz pada sesi sound check di DCDC ShoutOut! Day Purwakarta

Sebelum acara DCDC ShoutOut! Day Purwakarta dimulai, digelar sesi sound check terlebih dahulu. Seperti biasa, hadir juga Toteng (Forgotten) sebagai sound engineer profesional yang memandu jalannya sound check. Ia berbagi edukasi seputar teknis dari penggunaan alat-alat di atas panggung, menyinggung juga soal persiapan yang harus dilaksanakan oleh semua band terkait tampil di sebuah panggung, juga tentang hal apa saja yang perlu mereka perhatikan ketika sound check guna menunjang performa mereka agar dapat tampil maksimal. Teman-teman musisi Purwakarta yang juga sudah hadir dari pukul sepuluh pagi memperhatikan dari sekitar panggung dan banyak bertanya. Sejak awal, respon positif sudah ditunjukan dari teman-teman dari Purwakarta, karena memang inti dari sesi ini adalah berbagi ilmu yang diharapkan berguna untuk setiap penggiat musik.

Selesai sound check, DCDC ShoutOut! Day Purwakarta dimulai. Seorang MC yang memandu acara membuka DCDC ShoutOut! Day Purwakarta sekitar pukul setengah empat sore. Memang, belum terlalu banyak teman-teman yang hadir, mungkin karena teriknya matahari Purwakarta saat itu. Tapi, itu tidak menyurutkan semangat dari band-band yang sudah siap tampil di panggung ini. Membuka acara, Cruelty of Elizabeth langsung menggeber panggung DCDC ShoutOut! Day Purwakarta.


Cruelty of Elizabeth di DCDC ShoutOut! Day Purwakarta

Cruelty of Elizabeth diisi oleh empat orang personil, satu orang vokalis, satu orang gitaris, satu orang bassist dan satu orang drummer. Mereka membawakan musik beraliran deathcore yang langsung memanaskan panggung saat itu. Cukup mengejutkan, memulai acara dengan satu band dengan tempo cepat dan permainan instrumen yang rapat. Tapi, perlu diakui bahwa Cruelty of Elizabeth memainkan musik yang berkualitas, dengan gitaris bersenar tujuh dan bassist bersenar lima, drummer yang cukup apik menghajar peranti drum, dan kombinasi scream dan growl dari sang vokalis.


Uban Project di DCDC ShoutOut! Day Purwakarta

Usai permulaan yang langsung "panas", tensi diturunkan sejenak oleh permainan dari Uban Project. Nama mereka cukup unik, dan identitas itu dipilih karena mereka ingin bermusik sampai mereka beranjak tua dan beruban. Empat personil sudah bersiap di atas panggung, diisi oleh vokalis plus gitaris, bassistkeyboardist dan drummer. Lagu dibuka dengan permainan solo gitar bernada blues, disambung dengan permainan instrumen lainnya. Band ini juga tak kalah mengejutkan. Seluruhnya memiliki skill luar biasa dalam bermain instrumen. Paduan blues, funk dan jazz dimainkan dengan sangat rapi, ditambah lagi suara vokal yang juga cocok bersanding dengan nada-nada yang mereka mainkan. Materi buatan mereka sendiri juga sudah terdengar sangat matang. Di tengah penampilan, mereka bahkan sempat "pamer skill" lebih jauh dengan memainkan bagian solo dari setiap instrumen. Wajar jika mereka ingin show off, kemampuan mereka memainkan alat musik memang br*ngsek. Sah-sah saja, karena mereka sangat menghibur.


Gapurania di DCDC ShoutOut! Day Purwakarta

Selanjutnya adalah giliran band bernama Gapurania. Band ini diisi oleh enam orang personil, yaitu satu orang vokalis, dua orang gitaris, satu orang bassist, satu orang keyboardist dan satu orang drummer. Gapurania memainkan musik symphonic metal, dan seperti kebanyakan band symphonic metal, vokal perempuan menjadi karakter yang dianggap "wajib". Ada nuansa medieval yang dimainkan dalam musik-musik Gapurania. Hanya saja, disayangkan bahwa Gapurania tidak melakukan tuning dengan benar, terutama pada gitar. Padahal, materi yang mereka mainkan cukup berkualitas.


One Hand Fight di DCDC ShoutOut! Day Purwakarta

Selanjutnya adalah unit hardcore bernama One Hand Fight, diisi oleh empat orang personil, yaitu vokalis, gitaris, bassist dan drummer. Sepintas, mereka terdengar seperti Jeruji. Tak hanya hardcore, ada unsur-unsur punk yang juga terdengar pada materi mereka. Dua jempol untuk para personil One Hand Fight yang tampil dengan enerjik dan ekspresif di atas panggung. Band ini yang menutup sesi pertama dari DCDC ShoutOut! Day Purwakarta untuk menuju jeda magrib.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner