DCDC Ngabuburit Goes To Campus UNPER Tasikmalaya Disambut Antusiasme Positif

DCDC Ngabuburit Goes To Campus UNPER Tasikmalaya Disambut Antusiasme Positif

Antusiasme dari mahasiswa Universitas (UNPER), dan beberapa kampus disekitarnya cukup tinggi untuk gelaran DCDC ngabuburit Goes To Campus di Tasik ini, dari mulai community booth, hingga penampilan dari para talent yang direspon positif.

Kamis, 16 Mei 2018, DCDC Ngabuburit Goes To Campus meneruskan perjalannya ke Universitas Perjuangan (selanjutnya ditulis UNPER) Tasikmalaya, yang merupakan kota kedua dari rangkaian ini. DCDC memberikan keseruan dengan menghadirkan dua band shoutout The Melodrama dan Karinding Sadulur. Dua band yang memiliki genre berbeda tetap bisa menyatukan coklatfriends di Gelaran DCDC Ngabuburit Goes To Campus.

Udara hangat khas Tasikmalaya menemani dibukanya gelaran DCDC Goes To Kampus dengan penampilan dua band dari Universitas Perjuangan, yang jika dilihat dari segi penulisan liriknya banyak bertutur perihal cinta dalam lagunya. Kedua band ini sukses memanaskan pembukaan gelaran ini. Tidak sampai disana, jiwa sosial dari mahasiswa UNPER terlihat saat melakukan kegiatan social investment kepada panti asuhan, dengan diiringi konvoi motor saat bertolak kesana. Menariknya lagi, community booth dari UNPER ini juga ternyata cukup unik dengan UKM Seni Budaya nya, yang nampak tergambar lewat pameran beberapa alat musik sunda, seperti contohnya satu set angklung dan Payung lukis Geulis, yang merupakan kerajinan khas Tasikmalaya.

Diluar semua kegiatannya, antusiasme dari mahasiswa UNPER dan beberapa kampus disekitarnya cukup tinggi untuk gelaran DCDC ngabuburit. Hal ini terbukti dengan aktivitas counter yang berisi berbagai merch dan juga aktivitas lainnya yang cukup ramai dikunjungi. Selain itu, community booth yang saat itu sedang melakukan aktivitas melukis di atas payung geulis menjadi tontonan yang cukup unik, dan membuat orang-orang yang melihatnya kagum dengan kemampuan melukis dari anggota community ini.

Selesai adzan Ashar, dua band shoutout tampil, dan dimulai dengan Karinding Sadulur yang menampilkan performa terbaiknya. Band yang mengusung gende musik jenis folk rock ethnic dengan 11 orang personil ini mampu membuat semua mata juga telinga tertuju menikmati sajian musik yang sarat akan kritik sosial ini. Begitu pula dengan band shout out Melodrama, yang menampilkan musik bernuansa folk dan britpop, hingga mampu membuat penonton berangsung mendekati panggung, meskipun masih nampak malu-malu.

Acara dilanjutkan dengan diskusi bersama Soni Bebek, Iksan Skuter dan juga Yuki Pas Band, yang membahas mengenai makna dari Berbeda Beda Bersama Sama. Penonton yang awalnya masih malu-malu mendekat berangsur mulai percaya diri dengan memenuhi semua bangku yang tersedia, bahkan rela berdiri untuk menyimak obrolan dari ketiga pengisi acara ini. Sore tidak terasa berlalu cukup cepat dengan obrolan menarik yang dibumbui candaan dari Soni Bebek dan Iksan Skuter. Hingga waktu berbuka puasa tiba para penonton berhamburan menuju lokasi takjil yang sudah disediakan.

Semakin malam para penonton mulai memenuhi area panggung dan terus bertambah hingga memenuhi venue untuk bertemu juga mendengar langsung kolaborasi dari Iksan Skuter dan Jason Ranti. Dua musisi itu nampaknya menjadi hal yang paling bikin penasaran karena keduanya memiliki cara yang cukup frontal untuk menyuarakan kegelisahannya masing-masing. Dan benar saja, antusiasme penonton pecah mengikuti irama dari kedua musisi ini. Meski begitu, suasana hangat dan tertib jadi nilai tambah, dan menguatkan keyakinan bahwa nanti DCDC harus ke Tasik lagi.

BACA JUGA - Hari Pertama DCDC Ngabuburit Goes To Campus Sukses Memeriahkan Kampus UIN Bandung

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner