DCDC Music Chart - #5th Week of April 2019

DCDC Music Chart - #5th Week of April 2019

Coklatfriends, ini dia DCDC Music Chart hasil pilihan dari music director untuk DCDC Radio, yaitu Angga Kusuma (Taring, Asiaminor, Janevalla) yang bakal menemani minggu ke-empat di bulan April lo jadi lebih menarik. Simak karya-karyanya di bawah ini!

 

Sisitipsi - "Alkohol"

Gaya bermusik yang terinspirasi dari sound 50’s hingga 80’s, dipadukan dengan bossa nova, samba, swing, klasik, bluegrass, country, dan jazz ini dipakai Sisitipsi untuk membungkus isian lagu dengan lirik yang mengangkat tema yang tidak lazim, seperti salah satunya lagu berjudul “Alkohol” ini. Mungkin bukan yang pertama sebagai band yang membawakan tema lagu seperti ini, mengingat Seringai pun punya lagu dengan judul serupa. Bedanya, secara musik maupun yang menjadi fokus cerita, Sisitipsi lebih mengangkat sudut pandang anak tongkrongan yang kerap bercengkrama dengan botol alkohol di genggaman.

 

Crows As Divine - "No Salvation"

Band asal Pancoran, Jakarta Selatan ini sepakat mengusung musik deathcore sebagai identitas karyanya. Lebih kurang empat tahun sejak berdiri pada tahun 2015, Crows As Divine cukup punya nyali untuk memantik serta memprovokasi pendengar dengan sayatan-sayatan distorsi tebal serta dentuman drum yang mampu memberikan pondasi yang kuat bagi musiknya ini. Permainan double pedal serta teknik grinding yang kerap dijadikan senjata mereka dalam mencuri pendengaran banyak orang, diimbangi pula dengan sang vokalis yang menyalak dengan galak.p>

 

Social Black Yelling - "Inception"

Band thrash metal yang terbentuk pada tahun 2008 ini memainkan komposisi musik dengan pengaruh besar dari Metallica, Megadeth, Slayer dan Anthrax, yang diramu dengan elemen-elemen dari subgenre groove metal dan death metal. “Ilusi Layar Mistik” menjadi suguhan lagu yang bisa menerjemahkan elemen-elemen tersebut. Ketukan drum cepat bertemu dengan permainan shred gitar yang membabi buta jadi penampilan menuju coda yang sayang untuk dilewatkan. Rasakan kegilaan mereka hingga titik penghabisan durasi lagu ini berakhir.

 

Bangun Pagi - "Tiga Masa"

Bunyi gitar akustik membuka lagu ini, dan pada perjalanan berikutnya nuansa akustik memang cukup kentara dalam lagu berjudul “Tiga Masa” ini. Nada-nada pop dari sang vokalis untungnya dieksekusi dengan baik oleh personil yang lain, hingga meski bernada sendu, namun masih punya nuansa kuat dalam komposisi musiknya. “Tiga Masa” menjadi gambaran lagu dengan olahan akustik yang enak didengarkan, serta pemilihan lirik dan notasi vokal yang juga sejalan seirama menampilkan cerita menarik perihal hidup dalam balutan akustik.

 

Bitter Berry - "Ain’t Ready To Love"

Band indie pop/new wave asal Bandung ini banyak memasukan unsur disko 80an hingga band indie pop/new wave tahun 2000an awal. Unsur synth yang meski dimainkan dengan porsi sedikit namun mampu berbaur dengan olahan distorsi tipis dari gitar yang mengalun manis. Memulai perjalanannya tahun 2017, Bitter Berry menjadi satu pilihan dari band-band pop yang ada dengan cita rasa berbeda, dan lagu “Ain’t Ready To Love” layak masuk dalam playlist lagu-lagu indie pop ‘hari ini’, dengan semua unsur yang ada didalamnya.

 

DCDC Radio mengudara setiap hari dan DCDC Music Chart akan diperbarui setiap minggu. Pantau terus DCDC Radio dan DCDC Music Chart dan dengarkan karya dari band-band independen berkualitas di tanah air. Daftarkan juga band kalian di DCDC ShoutOut! dan dapatkan kesempatan di berbagai program milik DCDC!

BACA JUGA - DCDC Music Chart - #4th Week of April 2019


DCDC RADIO MUSIC DIRECTOR

ANGGA KUSUMA (minorstrings@gmail.com)

Angga Kusuma atau yang lebih akrab dipanggil Angga adalah seorang musisi independen yang berasal dari kota Bandung. Ia aktif sebagai gitaris di berbagai proyek musik, seperti di Asiaminor, Taring dan Janevalla.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner