DCDC Music Chart - #3rd Week of April 2019

DCDC Music Chart - #3rd Week of April 2019

Buka Pintu - "Gulita"

Terbentuk pada awal Janurai 2013 lalu di kota Palu, Buka Pintu menjadi band dengan identitas musik yang mengingatkan kembali pada era musik alternative. Ada romantisme dalam notasi vokal, karakter musik, serta olah suaranya. Dengan settingan efek gitar yang ditingkahi chorus, sedikit delay, serta ‘dihantui’ oleh gitar akustik yang dimainkan menjadi latar lagu ini. Pilihan lirik lagu ini pun jadi menarik untuk disimak. Sedikit enggan berkata gamblang, namun justru melahirkan hal-hal imajinatif yang menyenangkan. Lagu yang terdengar ramah di telinga, tanpa harus menjadi cringe ini masih menyimpan daya pikat, yang meski sederhana, namun terasa ‘mewah’, terutama bagi orang yang tumbuh besar dengan musik-musik seperti ini.

Penembak Jitu - "Philosophia Manusia"

Ada tingkah menarik dalam lagu ini, khususnya pada departemen gitar, yang dimainkan dengan sedikit pola funk. Kadarnya ringan memang, tapi cukup punya nyali untuk melahirkan ritmis menarik. Uniknya, pola gitar yang biasanya berbanding lurus dengan vokal yang enerjik tersebut, kali ini ditimpali dengan gaya vokal yang mengawang. Makin lengkap dengan teknik falseto dan perubahan nuansa dari major ke minor yang memikat di setiap akhir bar lagu ini. Sampai kemudian lagu ditutup dengan sampling drum, yang meski hanya disajikan dalam hitungan detik, tapi mampu menutup lagu dengan ciamik.

The Barbar  - "Bakar Saja Ijazahmu"

“Bakar Saja Ijazahmu”. Sebuah judul lagu yang cukup provokatif, dipamerkan oleh The Barbar. Jika Penembak Jitu masih malu-malu menampilkan tingkah polah musik funk dalam lagunya, The Barbar, cukup lantang dan tegas menyatakan jika funk adalah benang merah bagi musiknya. Teknik slap pada permainan bas nya cukup menguatkan pernyataan tersebut. Atau jika tidak harus bicara funk pada musiknya The Barbar, singkatnya, mereka adalah band yang tahu mengarahkan elemen groovy dalam sebuah lagu. Oh iya satu lagi, lewat musiknya The Barbar seakan ingin menyampaikan jika untuk urusan protes atau kritik, tidak melulu harus lewat punk, karena funk nyatanya juga mampu bersuara lebih.

Deadbunny  - "Greed"

Lagu ini dibuka oleh prolog yang menarik, singkat, namun provokatif, hingga ketika musik masuk di hitungan detik pertama durasi lagu ini berjalan, Deadbunny mampu menghadirkan musik post-hardcore dalam level yang satu tingkat lebih punya nyali dengan band-band sejenis, yang memainkan musik seperti itu. Ada patahan-patahan yang menarik untuk disimak, dan bahkan mampu membawa pendengarnya pada dimensi berlapis, dengan pola-pola menarik dan cara kreatif mereka mengolah aransemen musiknya.

Void ( Visual Of Illusion Dream ) - "Please Don't Leave Me Like This"

Permainan bas di intro lagu ini langsung menarik pendengaran, dengan polanya, settingan efeknya, yang memang punya daya ledak luar biasa. Ada elemen punk, rock, grunge, dan metal dalam lagu ini. Mungkin seperti menggabungkan Green Day dan Nirvana. Dengan notasi vokal melodius, dan kasarnya distorsi gitar yang menyalak. Singkat, padat, dan langsung menghujam telinga. Basa-basi menjadi satu hal yang asing tidak relevan untuk band ini. Karena mereka inginkan langsung menghajar hingga titik darah penghabisan.

 

DCDC Radio mengudara setiap hari dan DCDC Music Chart akan diperbarui setiap minggu. Pantau terus DCDC Radio dan DCDC Music Chart dan dengarkan karya dari band-band independen berkualitas di tanah air. Daftarkan juga band kalian di DCDC ShoutOut! dan dapatkan kesempatan di berbagai program milik DCDC!

BACA JUGA - DCDC Music Chart - #2nd Week of April 2019


DCDC RADIO MUSIC DIRECTOR

ANGGA KUSUMA (minorstrings@gmail.com)

Angga Kusuma atau yang lebih akrab dipanggil Angga adalah seorang musisi independen yang berasal dari kota Bandung. Ia aktif sebagai gitaris di berbagai proyek musik, seperti di Asiaminor, Taring dan Janevalla.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner