DCDC Music Chart - #2nd Week | Artikel Musik Indie

Coklatfriends, ini dia DCDC Music Chart hasil pilihan dari music director untuk DCDC Radio, yaitu Angga Kusuma (Taring, Asiaminor, Janevalla) yang bakal menemani minggu kedua di bulan Maret lo jadi lebih menarik. Simak karya-karyanya di bawah ini!

Agnimaya - "Semesta"

Zashika bernyanyi dan Aden Ramma Bermain gitar. Duo ini sepakat menamakan proyek musiknya Agnimaya. Gitar akustik jadi senjata duo ini dalam merangkai lirik puitis perihal hidup, kehidupan dan yang menaunginya, seperti salah satunya lagu berjudul “Semesta”, yang dibawakan mereka dengan balutan musik folk. Alunan syahdu tipikal musik folk masih jadi suguhan utama, namun untungnya tidak ada kata senja dan hujan di sana. Folk terkadang jadi pertaruhan tersendiri mengingat musik semacam ini ramai dibawakan banyak musisi ‘hari ini’. Lalu, apakah Agnimaya bisa lepas dari ‘jebakan’ itu? Agaknya, Coklatfriends harus menyimak lebih dalam cara mereka melantunkan nada dengan tingkah iseng nan megah string section dalam lagunya.

Mathology - "Crayon"

Satu hal yang terlintas ketika mendengar lagu “Crayon” adalah istilah guitar hero. Duo gitaris Mathology, Ramcey Putra Nusa dan Mondy Momentu punya tenik arpeggio yang mumpuni dalam permainan gitarnya. Menambahkan sentuhan math-rock dan progressive rock dalam aransemen musiknya, “Crayon” jadi satu suguhan menarik dari segi aransemennya, hingga kejelian mereka memainkan tangga nada yang kadang berubah, serta dinamika yang naik turun. Jika diibaratkan sebuah perjalanan, lagu ini menempuh jalan yang berliku dengan belokan yang tidak terduga. Menyenangkan mengingat lagu semacam ini seperti sebuah petualangan yang menyenangkan, dan kaya akan nada-nada yang tidak terduga.

The Broto - "Doom Rock'n Roll"

Keputusan The Broto memasukan suara deru mesin motor dalam lagu “Doom Rock'n Roll” jadi keputusan yang tepat. Hal tersebut menguatkan citra lagu ini, menjadi sebuah gambaran dari apa yang bisa kita analogikan tentang kata “adrenalin”. Setelahnya, lick gitar dibalut olah suara yang ‘garing’ membuatnya jadi satu suguhan ciamik, hingga di pertengahan lagu sayatan distorsi menguatkan itu. Jarak dari parade riff-riff gitar ala stoner rock menuju vokal memang cukup lama, namun itu menjadi terasa pas karena The Broto bisa memainkan musiknya hingga klimaks.

Sound Solution - "Free Your Mind"

Apa jadinya patahan ritmis ala musik funk disatukan dengan olahan sampling musik digital? Sound Solution memberikan contoh yang sesuai. Sesuai namanya, Sound Solution seperti memberi solusi suara yang menyatukan dua nuansa berbeda ke dalam satu aransemen lewat lagu “Free Your Mind”. Mungkin sedikit mengingatkan pada kolaborasi Pharrell William dan Daft Funk, dengan cita rasa lokal. Adanya bunyi perkusi dalam lagu ini juga jadi satu hal yang terbilang fresh, dan makin menambahkan kekayaan ritmis lagu ini. Terasa funky dan nge-soul, jika dalam istilah awam. Atau dalam kalimat sederhana, lagu “Free Your Mind” adalah pilihan tepat untuk pecinta musik ‘joget’. Sound Solution punya musik yang mumpuni sebagai senjata mereka untuk muncul ke permukaan.

National Perks - "Innocent"

Reverb, delay, dan permainan gitar jangly. Tidak diragukan lagi jika National Perks adalah band indie-pop yang patuh terhadap pakem-pakem itu. Bunyi hi-hat yang dimainkan cepat pada drumnya, menjadi kontras dengan cara sang vokalis yang bernyanyi lambat dan mengawang. Jenis lagu yang biasa orang asumsikan dengan musik atmosferic, dengan cara dan kejelian mereka memainkan nuansa dalam lagunya. Lewat lagu “Innocent” National Perks seakan mengobati kerinduan para penggemar indie-pop yang seakan kalah pamor dengan barisan musisi folk atau pun electronic dance music belakangan ini.

DCDC Radio mengudara setiap hari dan DCDC Music Chart akan diperbarui setiap minggu. Pantau terus DCDC Radio dan DCDC Music Chart dan dengarkan karya dari band-band independen berkualitas di tanah air. Daftarkan juga band kalian di DCDC ShoutOut! dan dapatkan kesempatan di berbagai program milik DCDC!

`DCDC RADIO MUSIC DIRECTOR`

`ANGGA KUSUMA (minorstrings@gmail.com)`

Angga Kusuma atau yang lebih akrab dipanggil Angga adalah seorang musisi independen yang berasal dari kota Bandung. Ia aktif sebagai gitaris di berbagai proyek musik, seperti di Asiaminor, Taring dan Janevalla.