DCDC Music Chart - #2nd Week of April 2019

DCDC Music Chart - #2nd Week of April 2019

Coklatfriends, ini dia DCDC Music Chart hasil pilihan dari music director untuk DCDC Radio, yaitu Angga Kusuma (Taring, Asiaminor, Janevalla) yang bakal menemani minggu kedua di bulan April lo jadi lebih menarik. Simak karya-karyanya di bawah ini!

 

Speed Instinct - "Lost In Civilization"

Alternative rap rock, begitu mereka mengistilahkan musiknya. Speed Instinct dan lagunya, “Lost In Civilization” membawa musik alternative ke level yang lebih tinggi dengan tingkah polah sang vokalis yang bernyanyi (baca: ngerap) layaknya senapan AK47, menyalak dan menembak cepat, meski kadang musiknya ada dalam tempo middle, untuk memberi jeda sebelum sang vokalis menyalak dengan galak. Dalam jeda dan dinamika menarik antara verse dan chorus, permainan bas dalam lagu ini terasa seperti sedang menari dengan teknik fingering yang ciamik. Oh ya, jangan lupa juga permainan gitar dalam lagu ini yang juga punya ‘nyawa’ dan peran cukup sentral dalam membawa lagu ini jadi begitu bertenaga.

 

Kapal Udara - "Melaut"

Lewat lagu berjudul “Melaut”, Kapal Udara menjawab pertanyaan ini: "Seperti apa folk ‘rasa’ Indonesia?", terutama ketika mendengarkan permainan melodi gitar akustik yang membawa benang merah kuat di lagu ini. Terasa meneduhkan sekaligus punya daya magis untuk mengajak pendengarnya mengangguk mengikuti irama, terutama bagi pendengar yang sungkan untuk bergoyang. Musiknya memang terdengar malu-malu, namun punya daya pikat yang kiranya bolehlah jika kelompok musik ini diberikan ruang lebih (baca : diundang manggung) ke kota-kota kalian, agar referensi tentang musik folk bisa beragam dan berwarna.  

 

Dead of Destiny - "Wrath of the Underworld"

Lagunya yang berjudul “Wrath of the Underworld”, atau secara ‘telanjang’ dapat diartikan murka dunia bawah, mungkin adalah analogi dari strata kelas bawah, yang lazim digunakan untuk gambaran dari penindasan golongan atas. Mungkin. Tapi, hal itu bisa jadi sejalan dengan cara sang vokalis bernyanyi. Terdengar begitu ‘marah’, hingga ketika mereka menyuguhkan lagu ini, urat-urat leher sang vokalis sanggup terlihat dalam bayangan pendengar. Mungkin tidak semua pendengar. Tapi, rasanya itu akan menjadi gambaran mayoritas pendengar. Musik yang solid dengan ‘striker’ yang piawai menerjemahkan ‘kemarahan’.

 

Black Revolver - "Drunken Trucker"

Intro lagu ini terdengar begitu ear-catchy, rentetan riff dengan sedikit karakter crunch yang nyaman terdengar. Seperti soundtrack yang pas untuk adegan aksi seorang superhero, seperti saat Spiderman bergelantungan, misalnya. Sedikit ditingkahi teknik tutti pada aransemennya membuat lagu ini terasa hidup. Black Revolver seakan bisa memberi contoh musik rock 'n roll yang baik dan benar, hingga membuat The Changcuters terdengar seperti anak kecil mengeja aksara, gagap dalam musik yang mereka mainkan. Black Revolver lewat lagu “Drunken Trucker” mungkin sudah sarjana dalam urusan riff-riff gitar berbahaya. 

 

Theogony - "Stertorous"

Death metal dan sesuatu yang agresif mungkin sudah menjadi satu paket yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Hal serupa juga diamini Wira dan Gilang, saat dua orang ini memutuskan membentuk Theogony pada tahun 2015. Uniknya, Wira yang tadinya terbiasa berada menjadi penabuh drum, didaulat menjadi vokalis di band ini, dan Gilang menjadi drummer di band ini. Mungkin, baik ketika ada di balik drum atau pun menjadi yang terdepan sebagai vokalis, keduanya sama-sama menuntut Wira untuk membawa musik pada tensi tinggi, hingga band asal Makassar ini punya cukup amunisi untuk muncul ke permukaan.

 

DCDC Radio mengudara setiap hari dan DCDC Music Chart akan diperbarui setiap minggu. Pantau terus DCDC Radio dan DCDC Music Chart dan dengarkan karya dari band-band independen berkualitas di tanah air. Daftarkan juga band kalian di DCDC ShoutOut! dan dapatkan kesempatan di berbagai program milik DCDC!

BACA JUGA - DCDC Music Chart - #1st Week of April 2019


DCDC RADIO MUSIC DIRECTOR

ANGGA KUSUMA (minorstrings@gmail.com)

Angga Kusuma atau yang lebih akrab dipanggil Angga adalah seorang musisi independen yang berasal dari kota Bandung. Ia aktif sebagai gitaris di berbagai proyek musik, seperti di Asiaminor, Taring dan Janevalla.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner