DCDC Music Chart - #1st Week of September 2022

DCDC Music Chart - #1st Week of September 2022

Masuk minggu pertama bulan September 2022, music director dari DCDC Radio, Angga Kusuma kembali memilih dan mengulas lima band DCDC ShoutOut! untuk masuk di jajaran DCDC Music Chart. Siapa saja yang ada di daftar minggu ini? Mari disimak karya-karyanya!

Lampu Merah - "Traffic Light"

Lampu Merah merupakan band asal Tasikmalaya yang dibentuk tahun 2016 dengan nama panggung pertama, Winnie Rockers. Sampai hari ini Lampu Merah sudah merilis tiga single dan mulai masuk rekaman pada tahun 2017. Musik yang mereka usung tidak identik dan berfokus dengan satu genre tetapi dalam karya yang mereka hasilkan adalah hasil penghayatan dari perjalan hidup setiap personil.

 

End-of March - "Rotten Woods"

End of march adalah band yang berdiri pada akhir bulan Maret dengan personil yang terdiri dari Engelbert, Yudhistira, Kenneth, serta Jirenio. Secara musik, band ini banyak terpengaruh band-band seperti The Rollies, Godbless, Rolling Stones, AC/DC, dan Cactus. Satu hal yang mereka tuangkan juga dalam lagu-lagunya, termasuk di lagu “Rotten Woods” yang minggu ini terpilih masuk DCDC Music Chart.

 

Graysea - "Gray Hall"

Graysea adalah grup band rock alternative dari kota Bandung yang memainkan suara musik indie rock yang lebih kental, suara vokal yang parau dan tone gitar yang berat menjadikan persembahan musik pada era awal milenial. Ide-ide itu terbentuk secara kolektif oleh empat orang dengan pengalaman musik masing-masing yang berbeda. Mereka masih dipengaruhi oleh band-band seperti Foo Fighters, Queens of the Stone Age dan Stone Sour, khususnya album The Color and the Shape milik Foo Fighters yang berpengaruh besar terhadap sound-sound dari Hesitate. Akan tetapi band mengalihkan untuk fokus dalam penulisan lagu mereka ke arah yang lebih melawan. Kebangkitan grunge dan hasil suara yang lebih modern yang menampilkan potensi liar dan tak terbatas dari band.

 

Weelee - "General Party"

Weelee merupakan sebuah band tanah air yang mengedepankan eksperimental sebagai landasan musiknya. Band ini berdiri pada tahun 2015 lalu dan hari ini masih konsisten dengan personil Boy, Tama, dan Delano. Dua tahun berselang sejak berdiri di tahun 2015, band ini kemudian mereka merilis album penuhnya pada tahun 2017. Kini mereka tengah disibukan dengan perilisan karya baru.

 

Myrrh - "Sonder"

Myrrh berdiri sejak Juni 2020. Meski band ini terbilang baru, lebih dari separuh personel Myrrh bukanlah “anak-kemarin-sore” di kancah musik, paling tidak di area Bandung Raya. Cidot pada posisi gitar misalnya, dulu menjadi sentral dari unit indie pop yang pernah merilis sebuah rekaman fisik, sementara Andest pada drum adalah seorang penabuh drum “sekolahan” karena memang pernah fokus mengenyam pendidikan di jurusan seni musik Unpas. Adapun bass yang dipercayakan pada Fade, adalah seseorang yang juga sempat bermain di beberapa band baik sebagai session player atau personel. Hanya Rigor Samsa, pada vokal yang mungkin tidak begitu familar. Meski demikian, vokal Rigor yang khas, bermain di antara keringnya rock dan innocent-nya pop, juga patut menjadi highlights.

 

DCDC Radio mengudara setiap hari dan DCDC Music Chart akan diperbarui setiap minggu. Pantau terus DCDC Radio dan DCDC Music Chart dan dengarkan karya dari band-band independen berkualitas di tanah air. Daftarkan juga band kalian di DCDC ShoutOut! dan dapatkan kesempatan di berbagai program milik DCDC!

BACA JUGA - DCDC Music Chart - #4th Week of August 2022


DCDC RADIO MUSIC DIRECTOR

ANGGA KUSUMA (minorstrings@gmail.com)

Angga Kusuma atau yang lebih akrab dipanggil Angga adalah seorang musisi independen yang berasal dari kota Bandung. Ia aktif sebagai gitaris di berbagai proyek musik, seperti di Asiaminor, Taring dan Janevalla.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner