DCDC Music Chart - #1st Week of April 2019

DCDC Music Chart - #1st Week of April 2019

Coklatfriends, ini dia DCDC Music Chart hasil pilihan dari music director untuk DCDC Radio, yaitu Angga Kusuma (Taring, Asiaminor, Janevalla) yang bakal menemani minggu pertama di bulan April lo jadi lebih menarik. Simak karya-karyanya di bawah ini!

 

Albert In Space - "Psychosomatic"

Lagu ini punya notasi vokal yang enak didengarkan, terdengar melodius tapi masih terdengar ‘galak’ dan menyerang. Mengingatkan pada tipikal band-band indie-rock Amerika awal 2000an. Harmonisasi vokalnya dibalut dengan nuansa pop punk, tapi dengan porsi yang lebih mengetengahkan pada ‘serangan’ distorsi tebal, dan meninggalkan jauh vokal cempreng dan lirik-lirik cheesy, karena sejatinya mereka lebih punya ‘isi’ dalam musikalitasnya. Lagu “Psychosomatic” masih terdengar nyaman, bahkan bagi mereka yang kurang terbiasa dengan sayatan distorsi dalam sebuah lagu. Oh ya, satu lagi, permainan bass di verse kedua terdengar solid mengawal sang vokalis bernyanyi di lagu ini.

 

Kaleng Bekas - "Lupa Senja"

Berdiri sejak tahun 2013 lalu, Kaleng Bekas mengakali folk dengan bebunyian harmonika sebagai instrumen sisipan yang tugasnya memberi nuansa menarik dalam lagu ini. Dalam setengah perjalanan lagu ini berputar, ada kejutan dari bebunyian saksofon, meski dalam porsi sedikit, tapi cukup punya nyali dalam memberi ‘nyawa’ dalam lagu ini. Selebihnya, lagu ini terdengar tipikal musik folk pada umumnya, baik secara notasi lagu, atau pun penulisan lirik lagunya. Lagu ini punya ketukan yang ringan namun solid dari permainan cajon, yang sedikit banyaknya membuat lagu berjudul “Lupa Senja” ini punya alasan lebih agar pendengar mengangguk mengiyakan irama dan notasi lagu yang melenakan dari apa yang mereka suguhkan.  

 

Sundancer - "Musim Bercinta"

Lewat lagu berjudul “Musim Bercinta”, Sundancer berlaku sebagai penjaga keimanan umat garage punk yang taat, yang mengejawantahkan musik rock lawas dengan porsi fuzz yang liar, gelombang multi reverb berlapis nan ganas dengan sentuhan nada-nada purba belantara yang menghipnotis telinga. Sundancer termasuk ke dalam golongan musisi "keras kepala" untuk mengeksploitasi alat atau instrumen musik. Konsep murahan dan arah eksplorasi proses rekam berkadar rendah agar 'konsistensi' sebagai musisi amatir nan paripurna tetap prima terjaga dan terawat dengan baik.

 

Layogenic - "Lost"

Band ini tidak diragukan lagi tumbuh besar di era MTV Alternative Nation sedang berjaya. Pilihan olah suara per-instrumen yang mereka mainkan hampir bisa dipastikan mengarah pada karakter musik seperti Radiohead atau band-band sejenis pada era '90an. Dugaan itu makin bertambah kuat dengan karakter suara sang vokalis, yang tidak jarang menambahkan teknik falseto dalam cara bernyanyinya. Menjadi bagian dari komunitas Gorontaloindie, band asal Gorontalo ini mencoba memunculkan namanya ke permukaan dengan suguhan nostalgia ria kala musik alternative menginvasi dunia dengan grunge yang besar di Amerika, dan Britpop di Inggris. 

 

Wildhorse - "Tiger Eyes"

Wildhorse dengan lagunya berjudul “Tiger Eyes”. Keduanya jika diartikan secara ‘telanjang’ punya makna yang sama-sama berbahaya, antara ‘kuda liar’ dan ‘mata harimau’. Citra seperti itu untungnya dikuatkan juga dengan musik rock n roll ala mereka, yang memang punya daya ‘bunuh’ cukup tinggi, dengan sayatan gitar, agresivitas drum, serta lengkingan suara sang vokalis. Entah itu disebut blues rock atau pun psychedelic rock, intinya mereka cukup paham dengan apa itu definisi rock. Keras, mengancam, dan membakar.

 

DCDC Radio mengudara setiap hari dan DCDC Music Chart akan diperbarui setiap minggu. Pantau terus DCDC Radio dan DCDC Music Chart dan dengarkan karya dari band-band independen berkualitas di tanah air. Daftarkan juga band kalian di DCDC ShoutOut! dan dapatkan kesempatan di berbagai program milik DCDC!

BACA JUGA - DCDC Music Chart - #4th Week of March 2019


DCDC RADIO MUSIC DIRECTOR

ANGGA KUSUMA (minorstrings@gmail.com)

Angga Kusuma atau yang lebih akrab dipanggil Angga adalah seorang musisi independen yang berasal dari kota Bandung. Ia aktif sebagai gitaris di berbagai proyek musik, seperti di Asiaminor, Taring dan Janevalla.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner