Daramuda, Anti Hero, dan Rumah Kontrakan Sempit

Daramuda, Anti Hero, dan Rumah Kontrakan Sempit

Sumber foto : Diambil dari hasil tangkapan layar video youtube penampilan Daramuda

Daramuda seperti tidak ingin digemari dengan pilihan tema lagu atau pernyataannya dengan kalimat “bukan idola remaja”. Tapi, siapa yang bisa menolak pesona Rara Sekar, Danilla Riyadi, atau pun Sandrayati Fay? 

Hadirnya trio yang terdiri Danilla Riyadi, Rara Sekar, dan Sandrayati Fay ini, dari awal sudah menegaskan jika trio ini seperti anti hero dalam Marvel Universe. Seperti halnya Deadpool yang meskipun secara kemampuannya layak disandingkan dengan superhero lainnya, tapi Deadpool lebih memilih bersenang-senang dengan kemampuan super yang dia miliki, daripada harus tampil layaknya superhero yang wajib terlihat sempurna di segala sisi, termasuk dengan sederet peraturan dalam bertingkah laku yang diatur sedemikian rupa, agar menjadi contoh sebagai manusia super yang baik.

Pun begitu dengan Daramuda Project ini, mereka memilih untuk bersenang-senang tanpa pretensi apapun, dan mungkin yang jadi poin utama kelompok ini adalah tidak adanya keharusan, seperti tidak harus laku, tidak harus terkenal, dan tidak harus-tidak harus lainnya, yang seperti kebalikan dari apa yang biasa dibebankan kepada kelompok lainnya yang ada di ranah arus utama, yang harus menjual, harus laku, dan harus terkenal. Trio Daramuda Project seperti antitesis dari apa yang biasa digambarkan orang tentang kelompok musik yang terdiri dari para personil berwajah cantik, dengan suara yang melenakan telinga.

Mengulang penggalan lirik awal lagu “Mars Daramuda” yang berbunyi “ini bukan lagu tentang senja, tentang kopi, hujan, atau bulan”, jadi satu pukulan tersendiri, dimana hal itu jadi satu hal baru bagi pendengarPadahal seperti kita tahu jika tema-tema lagu yang berkisah tentang senja, kopi, atau hujan adalah tema typical lagu-lagu yang biasanya laku, namun akhirnya menjadi banal, hingga pendengar sepertinya mulai bosan, dan Daramuda cukup berani menyatakan pandangan kontrasnya dengan tema seperti itu.

Daramuda seperti tidak ingin digemari dengan pilihan tema lagu yang kontras dari hal-hal populer, atau pun pernyataannya dengan kalimat “bukan idola remaja”. Tapi masalahnya, siapa yang bisa menolak pesona Rara Sekar, Danilla Riyadi, atau pun Sandrayati Fay? Satu orang Rara Sekar saja bisa membuat banyak pria (mengutip salah satu lirik lagu Banda Neira) “Berjalan lebih jauh dan menyelam lebih dalam”, demi mendapat perhatian si dara cantik yang identik dengan kacamatanya itu. Apalagi ditambah Sandrayati Fay dan Danilla, yang bahkan di setiap tarikan nafasnya bisa membuat teror yang berpotensi merusak hubungan pacaran sepasang kekasih, karena membuat si pria salah fokus.

Seperti halnya dalam kolom komentar instagram seorang perempuan cantik, dimana tidak ada satu pun perempuan cantik yang menyatakan dirinya cantik, maka Daramuda juga melakukan hal itu. Mereka telah selesai dengan keinginan untuk tampil cantik dan menarik, atau pun melakukan segala cara demi sanjung puji banyak orang. Mereka hanya ingin bertingkah ‘iseng’ dengan apa yang mereka bisa, yakni bernyanyi dan bermusik. Sayangnya keisengan mereka ditanggapi serius, hingga akhirnya mereka diharuskan mempunyai identitas dan diberikan ruang untuk tampil. Panggung musik bawah tanah atau pun arus utama sepertinya memang sedang kekosongan penampil yang tidak hanya menarik secara visual, tapi juga menarik secara suara, dan Daramuda punya dua hal itu, menarik secara audio visual.

Jika Darah muda versi Rhoma Irama adalah darahnya para remaja yang berapi-api, maka Daramuda versi trio ini adalah darahnya para remaja yang bersenda gurau. Jauh meninggalkan kesan diva yang tergambar dalam persona Krisdayanti, Ruth Shanaya, dan Titi DJ, dalam kelompok 3 Diva misalnya. Teknik vokal akrobatik dengan pilihan nada tinggi serta vibra yang menggelegar mungkin memberi kesan ‘Wah’ bagi pendengarnya. Tapi kesan seperti itu akan menjadi kosong andai saja tidak berisikan kehangatan bagi pendengar.

Seperti halnya bangunan rumah mewah dengan perabotan yang juga mewah, jika tidak diisi dengan kehangatan senda gurau penghuninya, maka rumah itu terasa kosong dan tidak menawarkan apapun selain pameran barang mewah. Dengan analogi seperti itu, maka Daramuda adalah rumah kontrakan kecil nan sempit, namun berisikan kehangatan penghuninya, yang seringkali tertawa lepas menertawakan hal-hal remeh dan nihilis perihal tetangganya. Sesederhana itu, namun terasa hangat dan menyenangkan. 

BACA JUGA - Supergroup? Apakah Jaminan Sebuah Band Bisa Sukses dan Digemari?

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner