Cerita Unik Dibalik Melodi Manis Sang Gitaris

Cerita Unik Dibalik Melodi Manis Sang Gitaris

Mengutip pernyataan Andra Ramadhan tentang ‘kesakralan’ sebuah part solo gitar dalam sebuah lagu, menurutnya hal tersebut menjadi penting sekaligus tantangan tersendiri karena dirinya harus bisa membuat lagu di dalam lagu.

Dalam sebuah kesempatan wawancara yang dilakukan oleh Iga Masardi dan Andra Ramadhan, banyak hal menarik yang dibahas oleh dua gitaris beda generasi ini. Utamanya adalah Iga menyoroti lead-lead gitar Andra di lagu-lagu Dewa 19, dari mulai ‘’Cukup Siti Nurbaya’’, ‘’Kirana’’, hingga ‘’Pupus’’. Banyak cerita menarik diceritakan Andra dibalik rekaman gitar lagu-lagu tersebut. Seperti misalnya ‘’Kirana’’ dan ‘’Pupus’’ yang dibuat Andra berdasarkan ‘kecelakaan’, namun malah menghasilkan melodi gitar otentik nan legendaris dari katalog lagu-lagu Dewa 19.

Diceritakan oleh Andra jika lagu ‘’Kirana’’ pada awalnya dibuat tanpa ada part solo gitar di dalamnya. Namun ketika hendak mixing lagu tersebut di tempatnya Doel Sumbang di Bandung, Ahmad Dhani dan beberapa orang lainnya (termasuk Andra) merasa ada yang kurang jika tidak memberikan part solo gitar di lagu itu. Sampai akhirnya Dhani meminta Andra mengisi lead guitar di lagu itu.

Andra yang datang ke Bandung tanpa persiapan dan tidak membawa gitar memutar otak untuk memberi isian lead dengan gitar seadanya di studio. Ajaibnya, meski serba mendadak isiannya jauh dari kata asal, karena ternyata gitar dengan senar sudah berkarat itu mampu ‘ditaklukan’ Andra, hingga jadilah melodi manis yang kita dengar di lagu ‘’Kirana’’ selama ini. Menjadi menarik, karena selain memang bentuk lagunya juga terbilang unik, penempatan part solo gitar Andra di lagu ini juga tidak biasa dengan durasinya yang sebentar, namun mampu menghasilkan notasi ciamik dalam permainannya.

Cerita unik Andra saat rekaman gitar ‘’Kirana’’ juga dialami oleh band Pure Saturday saat rekaman lagu ‘’Kosong’’. Lagu yang hadir dengan intro gitar sederhana ini cukup ditingkahi fx guitar clean dan sedikit chorus tipis saja dalam lagunya. Secara teknikal juga sepertinya tidak butuh usaha berlebih untuk bisa memainkannya. Namun yang menjadi menarik adalah cerita dibaliknya. Sama seperti solo gitar Andra di lagu ‘’Kirana’’, lagu ‘’Kosong’’ juga pada awalnya lahir dari hasil “kecelakaan”, dan bisa dibilang sebagai lagu yang “tidak diniatkan”, karena dibuat hanya berdasar pada sisa pita rekaman. Meski dibuat seperti ‘tanpa niat’ namun efeknya luar biasa, dan justru ajaibnya lagu ‘’Kosong’’ malah menjadi trademark tersendiri bagi warna musik Pure Saturday.

Mengerucutkan cerita rekaman lagu ‘’Kosong’’ yang tidak 'diniatkan' itu, hal tersebut juga berpengaruh pada ‘mood’ Adhitya Ardi Nugraha (Adhi), gitaris Pure Saturday kala itu. Adhi mengaku tidak suka dengan lagu ‘’Kosong’’, dan saking tidak sukanya dengan lagu itu, kemudian berpengaruh juga pada isian lick gitar yang dia buat, yang menurutnya dibuat dengan ngasal. Menjadi menarik, karena outputnya malah membuat lick gitar lagu itu terdengar begitu ikonik, dan bagi yang tumbuh besar dengan lagu ‘’Kosong’’ isian gitar di lagu itu terasa memorable.

Meski terdengar sederhana dan mudah disenandungkan, namun lick gitar yang dbuat Adhi dan Arief ‘Toep’ tersebut seakan menyimpan kekuatan tersendiri, seperti anthem yang menjadi trigger bagi band-band indie era awal untuk memberanikan diri merilis karyanya secara mandiri. Spirit itu kemudian melekat dengan Pure Saturday yang dianggap pionir di ranah musik independen, bersamaan dengan band berawalan huruf P lainnya, seperti Puppen dan Pas Band. Berdiri hampir tiga puluh tahun, nyatanya Pure Saturday masih membawakan lagu ‘’Kosong’’, meski dalam tubuhnya hanya menyisakan tiga orang saja yang masih bertahan, Ade ‘Muir’ Purnama (bass), Arief ‘Toep’ Hamdani (gitar), dan Satria ‘Iyo’ Nur Bambang (vokal).

Kembali pada cerita unik dibalik rekaman melodi manis sang gitaris. Mengutip pernyataan Andra Ramadhan tentang ‘kesakralan’ sebuah part solo gitar dalam sebuah lagu, menurut Andra hal tersebut menjadi penting sekaligus tantangan tersendiri karena dirinya harus bisa membuat lagu di dalam lagu. Hal ini merujuk pada isian solo gitarnya yang dinilai sanggup mencuri perhatian pendengar, karena selain senandung sang vokalis serta isian lirik yang terasa related dengan pendengar, isian gitar juga bisa menguatkan ‘nyawa’ dari lagu itu sendiri. Bahkan tidak berlebihan rasanya jika banyak isian lead gitar dalam sebuah lagu bisa menjadi penanda masa keemasan suatu band yang sangat berpengaruh pada zamannya, seperti Guns N' Roses dengan lagu ''Sweet Child O' Mine'', atau pun Nirvana dengan ''Smells Like Teen Spirit''. Rasanya kedua lagu itu juga dikenal berkat isian lead gitarnya yang memorable. Coklatfriends punya pendapat soal ini?  tulis di kolom komentar ya. 

BACA JUGA - Tentang ‘Earworm’ dan Alasan Kuat Kenapa Tik Tok Digemari

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner