Bleu House :

Bleu House : "Kita Pengen Karya Kita Bisa Ngegambarin Perasaan"

“kita pengen di mini album ini benar-benar bisa ngegambarin perasaan. Entah perasaan sedih banget atau bahagia banget. Pokoknya pake banget lah, ujar Silfitha menjelaskan benang merah dalam debut mini album Bleu House.

Berdiri sejak tahun 2017 lalu, Bleu House digawangi oleh Mamoy Frengers, Wildan Yuflih, and Silfitha. Lebih kurang satu tahun berselang, Bleu House kemudian merilis sebuah single berjudul “Waste My Time”, dan pada awal tahun 2019 band ini kemudian me-rebranding dengan format baru yang digawangi oleh Mamoy (vokal &gitar), Silfitha (kibor & vokal), Ratih (kibor), serta dua orang pemain tambahan, Dirga (drum), dan Rifky (bas, squencer). Ditemui disela-sela syuting untuk program DCDC MusikKita, Bleu House menuturkan tentang alasan memilih kata Bleu sebagai nama bandnya.

Bleu yang berarti biru (diambil dari bahasa Perancis), diakui oleh Silfitha sebagai gambaran dari sebuah ungkapan kesedihan, seperti feeling blue. “jadi biasanya kan blue itu lebih ke sedih, ya feeling blue lah bisa dibilang. Hal tersebut lebih kena aja kalo kita lagi sedih. Dan pas lagi sedih juga ga harus nangis atau marah-marah, ya cukup dengan mendengarkan lagu aja udah cukup tersalurkan lah”, ujar Silfitha (vokal & kibor) menjelaskan tentang arti Bleu pada nama Bleu House.

Sedangkan kata House sendiri menurut Mamoy (vokal, gitar, & synth) karena mereka ingin treatment bandnya seperti kekeluargaan, dari nol bareng-bareng, baik itu band dan tim nya. Satu hal yang kemudian ditambahkan oleh Silfitha jika dari semuanya mau pergi kemana saja, pada akhirnya mereka pasti pulang. “House lebih ke rumah buat semuanya bisa dibilang”, ujar dia menambahkan.

Ingin menorehkan catatan tersendiri sebagai rangkuman dari karya-karyanya, tahun 2019 ini Bleu House merilis debut mini albumnya, di mana sebelumnya, sebagai jembatan mereka merilis dua buah single berjudul “Sign”, dan “Where Are You? Where Are You?”. Secara garis besar, diakui oleh mereka jika debut mini albumnya ini banyak mengetengahkan perihal perasaan, di mana hal itu juga digambarkan oleh judul album ini, Feeling. “kita pengen di mini album ini benar-benar bisa ngegambarin perasaan. Entah perasaan sedih banget, marah banget, bahagia banget. Pokoknya pake banget lah, jadi pas dengerin lagu kita, itu bisa kaya tersalurkan”, ujar Silfitha menjelaskan benang merah dalam debut mini album Bleu House.

Band yang mendapuk musik elektro pop sebagai identitas karyanya ini mengaku jika musik yang mereka mainkan menjadi satu hal dari perpanjangan tangan dari pop itu sendiri, dan apa yang mereka sajikan menjadi satu hal fresh, baik dari isian lagunya atau pun balutan musik yang mereka mainkan.

BACA JUGA - Banyak Menjajal Festival Musik Dunia, Lightcraft Ingin Relate Dengan Penikmat Karyanya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner