Bermusik Dalam Ranah Indie

Bermusik Dalam Ranah Indie

Istilah indie di Indonesia sebenarnya mulai populer di pertengahan 1990an. Pada awalnya di negara kita, pergerakan musik yang lari dari budaya mainstream biasa disebut underground. Sejak saat itu istilah underground mulai digantikan dengan istilah indie. Mungkin istilah underground dirasa terlalu identik dengan musik metal. Maka istilah indie dengan kesan yang lebih modern mulai lazim digunakan. 

Pure Saturday menjadi pionir band-band dengan aliran selain metal yang membuat album rekaman sendiri. Grup band ini tercatat mencetak album pertamanya pada Tahun 1995 dengan tajuk “Not A Pup E.P” Selanjutnya booming Indie semakin menjadi, ketika Mocca (band Swing Pop asal Bandung) menjadi sorotan utama dalam kancah music indie Bandung.

Dengan berkualitasnya musik indie, membuat para pihak major label ingin membuat kontrak dengan musisi indie tersebut. Kontrak ini sempat menjadi perdebatan di scene-scene indie. Sebagian dari para scenester menganggap hal ini sebagai pengkhianatan terhadap idealisme independent. Sebagian lagi menganggap ini sebagai peluang memperkenalkan musik mereka secara massal. 

Dalam hal penyebaran karya, musik indie sebenarnya lebih kreatif. Ketika industi musik mainstream berteriak soal bajakan, beberapa band Indie di Indonesia dengan bangga membagi-bagikan cd album mereka secara gratis. Metode yang bertolak belakang dengan keinginan para produser musik mainstream.

Dari segi bermusik, genre indie mempunyai Idealisme yang sangat kuat. Idealisme bukan hanya sekedar dimaknai dalam proses distribusi dan produksi kaset/cd, tapi juga dalam karya mereka yang jujur dalam merekam realistas sosial.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner