Berdanska Ria Bersama Skammingsunday

Berdanska Ria Bersama Skammingsunday

Skammingsunday seolah mengajak pendengar untuk Skankik & Jamming di hari Minggu. Sebuah analogi dan filosofi sederhana, namun hal tersebut menjadi sejalan dengan karakter musik mereka yang memang joget-able. 

Terbentuk pada tahun 2013 lalu di kota Bandung, Skammingsunday mengaku punya ketertarikan berlebih dengan jamaican sound, khususnya ska, yang mereka pilih sebagai benang merah karyanya. Menjalani tujuh tahun bermusik dalam satu wadah bersama, band ini nyatanya tidak luput dari dinamika yang sering terjadi di tubuh sebuah grup musik, yakni pergantian personil yang datang dan pergi, khususnya vokalis, jika mengerucut pada Skammingsunday. Namun, hal tersebut tidak menghalangi keinginan mereka untuk terus bisa melahirkan karya.

Ditemui disela-sela syuting DCDC Musikkita, Skammingsunday menuturkan jika kata Sunday dalam nama grup musiknya punya artian kusus, di mana Sunday atau hari Minggu, kadung identik dengan keriaan keriaan yang biasa digelar di hari tersebut. Dengan menambahkan frasa Skamming, yang berarti Skankin & Jamming, Skammingsunday seolah mengajak pendengar untuk Skankin & Jamming di hari Minggu. Sebuah analogi dan filosofi sederhana, namun sesuai dengan musiknya, hal tersebut menjadi sejalan dengan karakter musik mereka yang memang joget-able, atau asik untuk berdanska ria bersama.

Tentang ska sendiri, diakui oleh sang vokalis, Oliv jika berada dalam sebuah band ska menjadi tantangan tersendiri baginya, mengingat Oliv yang terbiasa bernyanyi dengan lagu-lagu pop typical lagu-lagu wedding menjadi beradaptasi kembali dengan musik ska, yang dianggapnya sebagai hobi tersebut. Senada dengan Oliv, sang drummer, Adit menuturkan jika ska menjadi pilihan yang nyaman untuk dia mainkan, meskipun para personil di band ini tidak semuanya punya akar musik ska sebagai latar belakangnya. “feelingnya sudah kuat lah kalo di ska itu. Kaya di karya-karya awal kita itu udah ska banget lah, sampai akhirnya kita bereksplorasi ke musik lain, meskipun secara roots kiblatnya masih ke jamaican sound”, kata Adit.

Hal menarik lainnya dari band ini adalah jumlah personil yang terbilang banyak, bahkan ketika pada era awal kemunculannya Skammingsunday berpersonilkan 13 orang. “saking banyaknya, kita pernah dimarahin oleh yang punya studio. “tong loba-loba teuing lah di studio na (jangan kebanyakan orang di studionya –red)”, ujar Adit menceritakan pengalaman lucu ketika latihan bareng bandnya.

BACA JUGA - The Highway dan Kepekaan Rasa Dalam Karya Ciptanya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner