Asam atau MATI!: Unit Techno ASAM Rilis Single Baru dengan Arahan Berbeda

Asam atau MATI!: Unit Techno ASAM Rilis Single Baru dengan Arahan Berbeda

Foto di atas merupakan artwork dari single "Antitesis" milik ASAM.

"Antitesis" milik ASAM bukanlah lagu dance yang 'biasa', lebih rumit dan kompleks dari musik sejenis yang hanya jedag-jedug nggak jelas. ASAM mampu dan mumpuni "menggelapkan" gemerlap lantai dansa dengan aura nya sendiri.

Namanya cukup underrated di perskenaan musik arus samping tanah air, terutama jika berbicara musik dance. Tidak hingar bingar penuh ekstasi gemerlap tata lampu lantai dansa. Meski sebenarnya, sepak terjang ASAM jelas mumpuni. Trio ini didapuk sebagai musik scoring  film "Project Panda" (Christian Sugiono dan Dom Dharmo, 2016). Gerakan ASAM memang sunyi senyap, tiga tahun pasca EP Rumah melalui label Dead Records disebar, respon positif pun lalu bermunculan. Respon bersahutan dari kalangan fanatik lantai dansa mengalir sampai "Antitesis" hadir (17/8) via bandcamp dan sejurus kemudian bertebaran di seluruh platform streaming hingga akhir bulan Agustus lalu sampai tulisan ini termuat.

Porsi eksperimentasi dalam hidup menjadi bagian penting untuk membuka diri seseorang terhadap hal yang baru. Begitu pun dengan ASAM yang kini turut mempertimbangkan track mereka untuk bisa nyaman diperdengarkan di area club berbasis DJ, maupun ditampilkan dalam format live set musik elektronik. "Antitesis" hadir di tengah-tengah kedua hal tersebut. Mengarahkan pandangan baru ASAM di masa depan.

Catra Darusman, Aditya Prayoga, dan Ganeshwara Putra merupakan tiga produser yang berkolaborasi bersama atas nama ASAM sejak tahun 2015. Menyajikan konsep besar sebagai unit techno, ASAM membawa musiknya dalam dua area; kultur DJ dan live performance.

Komposisi musik ASAM terbilang gelap, meski berfokus pada area dance/club dan perihal keperluan DJ-ing. Telinga saya seperti dipersatukan oleh Dead Can Dance, M/A/R/R/S, Bauhaus, LAMB, Orbital dan Prodigy disiram dengan larutan asam. Meleleh, larut dan lumer, hasil akhir eargasm­-nya adalah ASAM. ""Antitesis" sudah menjadi "lagu" yang bukan berfokus ke dance/club atau keperluan DJ-ing, tapi tidak menutup kemungkinan bagi DJ untuk memutar ini," ujar Aditya Prayoga, salah seorang pendiri grup ASAM.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner