Apakah Kamu Sudah Merdeka?

Kemerdekaan bukanlah kebebasan. Meski identik, keduanya mempunyai nilai dan esensi yang berbeda dalam praktik sosial. Jika yang pertama hendak keluar dari tekanan pihak-pihak lain, yang kedua lebih menonjolkan partisipasi secara bersama untuk tujuan bersama pula. Kata “merdeka” dan “bebas” akhirnya dianggap sama dan diaplikasikan dalam kehidupan sosial secara tidak proporsional. Keduanya bahkan dipandang bisa saling bergantian dalam penggunaannya. Yang merdeka adalah yang bebas. Yang bebas adalah yang merdeka. Sekarang, coba kita lontarkan judul artikel tersebut tersebut pada kawan-kawan musisi yang masih produktif berkarya. Anggap saja, pertanyaan ini dilontarkan pada golongan musisi yang hidup di sebuah negeri di mana kebebasan berekpsresi dan dan mengeluarkan pendapat benar-benar dijamin oleh Undang-Undang.

Tentu, akan muncul jawaban pragmatis dan populis, seperti mereka bersyukur atas jasa-jasa para pahlawan sehingga bangsa ini merdeka dan mereka bisa bebas berkarya dan berekspresi. Namun, ketika dihadapkan pada kasus pembajakan, muncul kontradiksi yang berbeda, ketika ada sekelompok orang yang dengan "merdeka" melakukan pembajakan dan menyebar karya tersebut dengan harga yang murah atau bahkan gratis sehingga semua orang bisa menikmatinya. Situasi tersebut pada akhirnya menyeret kata "merdeka" menjadi sebuah persoalan yang paradoks. Merayakan kemerdekaan namun pada akhirnya merampas kemerdekaan yang lainnya.

Lalu, bagaimana dengan para penggemar musik yang menikmati kemerdekaan? Mungkin, ada sebagian yang sudah mapan secara ekonomi mampu mengonsumsi produk-produk musik yang original dengan harga sesuai sebagai bagian dari memberi kemerdekaan bagi musisi yang memproduksinya. Namun, ada juga sekelompok masyarakat yang secara ekonomi tidak diuntungkan dengan label original tersebut. Merasa bahwa produk tersebut dijual dengan harga di luar kewajaran mereka. Sehingga, kondisi "merdeka membeli" hanyalah sebuah angan di awang-awang. Kebuntuan situasi ini oleh sebagian musisi berhasil dipecahkan oleh beberapa musisi dengan melakukan sistem "copyleft".