“Alternative”  Sebuah Revolusi Industri Musik

“Alternative” Sebuah Revolusi Industri Musik

Musik Alternative ialah sebuah istilah untuk aliran atau warna musik baru. Dalam hal ini mereka atau para penganut warna musik ini mencoba untuk keluar dari pakem mainstream musik yang telah ada.  Sehingga, jika akar musiknya rock, maka itu dinamakan alternative rock, jika musik pop, dinamakan alternative pop, begitu pula dengan akar musik lainnya.

Semakin monotonnya industri musik Indonesia belakangan ini, membuat varian genre musik yang disajikan itu-itu saja. Banyaknya acara musik yang ada di televisi saat ini tidak menjamin munculnya musik-musik alternative yang membuat cita rasa musik di Indonesia renyah.

Istilah alternative sendiri mulai banyak digunakan atau dikenal di kalangan luas pada era 90-an. Biasanya, genre musik ini bergerak dalam dunia indie. Mereka para penganut musik minoritas adalah band-band lokal yang pada umumnya main di club-club kecil. Direkam dengan label sendiri dan diedarkan di kalangan komunitas itu sendiri dari mulut ke mulut, karena warna musik mereka tidak mungkin diterima di major-major label besar.

Musik alternative itu sendiri sebenarnya tidak kalah bagus dengan musik dari major label. Jika dalam major, musik harus disesuaikan dengan visi misi dari label tersebut dan terbatas akan kreasi. Maka dalam Indie, orisinal musik akan tetap terjaga dan bercita rasa tinggi.

Dalam musik alternative Pop dan rock di Indonesia, yang bergerak dalam jalur indie, sebenarnya banyak sekali band yang sangat berprestasi. Pure Saturday, The Milo, ETA, Gorgeous Smile, Cherry Bombshell, Rumahsakit, Pestolaer, Wondergel, Planet Bumi, Mocca, The Sigit, Sore, Bangku Taman, White Shoes And The Couples Company, Angsa dan Serigala, BottleSmoker, adalah sekian dari band yang berhasil menggebrakan revolusi industri musik.

Setiap band punya hak dan idealisme sendiri dalam hal bermusik, alternative sebuah revolusi industri musik hanya ditujukan untuk membuat dunia musik Indonesia semakin bercita rasa dan nikmat

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner