Album Review : Akibat Pergaulan Blues (Jason Ranti)

Album Review : Akibat Pergaulan Blues (Jason Ranti)

Mulutnya ‘sompral’. Kata becandaan, kayak nggak pernah sekolah. Tentu saja, korelasi kata-kata kotor itu, tidak begitu penting dalam kesenian.

Album debut dari Jason Ranti ini berbahaya. Di balik kesederhanaan aransemen yang bertopang pada permainan gitar, Jason mengisi bagian lirik dengan sesuatu yang tajam. Jason berhasil mengangkat ke tataran yang lebih luas kegelisahan-kegelisahan minoritas dan penganut akal sehat yang pada saat ini posisinya termarjinalkan, lantaran berbagai sulutan isu SARA dan persoalan politik yang merembet ke mana-mana.

Secara lantang Jason membicarakan hal-hal yang membuat dirinya gelisah, dengan terdengar jujur tanpa tendensi mencari sensasi. Simak saja bagaimana dia menyajikan logika terbalik pada singel “Bahaya Komunis”, juga lirik pedas menyorot para pejabat korup yang berjubah seorang alim lewat lagu “Suci Maksimal”.

Jason mampu mengangkat persoalan zamannya dengan cara cerdas, sekaligus mengembalikan fitrah musik folk sebagai musik rakyat – tanpa senja, tanpa hujan, tanpa pegunungan, folk talks about the ugly truth. Musik yang menyuarakan kegelisahan rakyat. Tentu merujuk pada rakyat yang hidup dengan logika, dan punya keinginan kuat untuk hidup rukun dengan mengesampingkan ego-ego sektoral.

Jika sebelumnya, keindahan ketidakteraturan itu hanya bisa dirayakan lewat serangkaian pertunjukan langsung, maka sekarang bisa via memutar albumnya kapanpun. Tentu, rumusan bahwa pertunjukan langsung dan rekaman album adalah dua ranah yang berbeda, bisa diaplikasikan dengan baik dalam kasus Jason Ranti.

Jason Ranti berbicara tentang kehidupan manusia di luar wilayah brightside; hamil di luar nikah, seks bebas, narkoba, depresi, social climber, minuman keras, obat terlarang, dan banyak hal. Kesimpulan yang bisa diambil: menjadi nakal dalam hidup itu sah-sah saja. Dan nakal, punya pembeda yang jelas dengan jahat. Ia merekam proses kehidupan yang telanjang. Dari sebelas lagu yang ada di rekaman ini, nampak ia sangat dekat dengan masing-masing ceritanya.

Kalau diperhatikan dengan baik, lagu-lagu yang nampak serampangan ini digarap dengan riset yang sangat memakan waktu, karena mengalami proses melihat ulang dan benar-benar dipikirkan struktur katanya. Di permukaan nampak sederhana, tapi proses di balik layarnya pasti melalui proses-proses detail dan tekstural. Jason tampaknya benar-benar menguliti sebuah persoalan dan kemudian menyajikannya, sehingga kemudian efek hiburan menyergap kita yang mendengarkannya. 

Sumber foto : Dok. Pribadi

 

BACA JUGA - Mantra ‘Nyeleneh’ Jason Ranti Dalam “Bahaya Komunis”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner