Album Mini 'Zirah', Sebuah Manifesto

Album Mini 'Zirah', Sebuah Manifesto

Zirah EP adalah bentuk-bentuk dari gairah feminisme, intelegensia mbeling (lihat: istilah dari puisi-puisi karya Remy Silado), mengkritisi isu sosial, semangat punk rock bertenaga yang anthemic meski nihilis, etos DIY dan budaya gotong royong gaya Potlot tak lekang zaman. Melodi stoner, sentuhan lo-fi serta sludge dibalut fuzz berharmoni dengan restu Ankh yang melambangkan banyak aspek kehidupan, termasuk kehidupan fisik, kehidupan abadi, keabadian, kematian, dan reinkarnasi. Simbol itu adalah lingkaran berbentuk tetesan air mata dengan salib yang terhubung langsung di bawahnya, untuk mewakili matahari yang membuat lintasannya ke atas dan melewati cakrawala – melibas batas-batas patriarki. Sebuah manifesto Zirah.

Rekaman POTS kembali merilis sebuah EP, kini bertajuk Zirah milik salah satu roster riot grrrl mereka, Zirah. Jika tidak keliru, sedari awal Zirah terbentuk pada tahun 2017 silam, kuartet ini cukup mewakili ancaman musik bawah tanah bernafaskan semangat gerakan punk feminis riot grrrl yang bermula di tahun 1990-an di Washington DC dan sekitar wilayah tengah Pacific Northwest. Bermula dari turunan orang tua mereka: garage punk tumbuh berkembang di tanah kelahiran musik berdistosi kotor yang me-fusi antara metal dan punk yang di mana diambil dari kata slang celotehan sang pendiri Sub Pop records – Bruce S. Pavitt kala mendeskrpiksikan EP Green River – Dry As a Bone sebagai grunge, virus riot grrl kemudian menyebar ke 26 negara bagian dan berkembang ke penjuru dunia, menyisir timur jauh di Asia seperti Indonesia.

Walaupun, bisa dikatakan Dara Puspita sebagai pelopor atau pembuka jalan riot grrrl angkatan pertama. Jauh sebelum ada gaung feminsime bergema, atau diisi tema-tema sosial lainnya kemudian dilanjutkan Boys Are Toys dan beberapa grup musik underrated yang lolos disorot media seperti Bananach, keduanya berasal dari Bandung beda generasi.

Zirah merupakan band rock yang terdiri dari empat personil perempuan dari Jakarta. Zirah berkesempatan menunjukan penampilan pertama mereka pada “Rachun Sans di Coffeewar” October 2018 yang direkam dan dapat dilihat pada YouTube Zirah. Setelah itu, Zirah diajak untuk menjadi band pembuka pada tur Brandals di Jakarta dan bermain di Record Store Day, meski saat itu Zirah belum memiliki rilisan fisik apapun.

Namun, bukan berarti empat perempuan ini tidak memiliki karya. Bukti keseriusan mereka dirampungkan menjadi sebuah lagu berjudul “Pusaka Pertiwi” yang merupakan single pertama Zirah. Lagu ini direkam di POTS dibantu Firas Raditya (Rachun & The Sidhartas) sebagai sosok di balik recording dan mixing engineer yang juga memberikan banyak masukan pada setiap karya Zirah. "Pusper" - singkatan dari “Pusaka Pertiwi”, disebar pada 21 Juni 2019 di berbagai layanan digital streaming seperti Spotify, Apple Music, JOOX, Deezer, dan sebagainya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner