A Page About: Generasi Menolak Tua dalam Sebuah Vlog

A Page About: Generasi Menolak Tua dalam Sebuah Vlog

Ada sekitar 21 video blog yang rata-rata menceritakan keseruan Seringai dari panggung ke panggung.

Video blog, atau akrab disebut vlog ini ramai beberapa tahun belakangan. Sebuah kanal YouTube yang memfasilitasi keberadaan vlog ini pada perannya menggantikan kebiasaan menulis para blogger lewat tulisan. Sebuah jurnal harian yang biasa mereka aplikasikan lewat tulisan di blog berganti format menjadi video yang menceritakan hal-hal menarik tentang keseharian mereka, untuk kemudian diunggah ke dalam kanal saluran YouTube-nya. Tidak terkecuali sebuah band high octane rock, Seringai. Mereka mempunyai saluran YouTube bernama seringaiofficial, dengan jumlah pelanggan atau subsrcibers (sampai tulisan ini dibuat) sebanyak 13.890 orang.

Ada sekitar 21 video blog yang Seringai unggah di saluran YouTube-nya, dan rata-rata berisikan tentang keseruan-keseruan mereka menjalani tur dari panggung ke panggung, antara satu kota ke kota lainnya. Menariknya, seakan tidak terlalu peduli dengan citra rockstar mereka (gambaran rockstar pada umumnya yang garang dan galak), Seringai tampil sebagai pribadi-pribadi jenaka, dengan pembawaan yang berbanding lurus, dengan apa yang menjadi slogan mereka “Generasi Menolak Tua”. Vlog ini juga seakan menjadi perpanjangan dari DVD dokumenter yang pernah mereka rilis dengan judul “Generasi Menolak Tua”.

Kecuali Arian 13, semua personil Seringai sudah berkeluarga, dan masing-masing sudah mempunyai anak. Dengan kata lain, para personil Seringai ini sudah menjadi bapak-bapak (atau lebih tepatnya bapak-bapak nakal dengan semua pembawaannya yang menolak tua tadi). Ini seakan membenarkan isi lagu mereka yang bertajuk “Berhenti di 15”, di mana semangat anak muda masih terasa, dan mereka adalah penganut kutipan “when music too loud, you’re too old” yang taat. Bagi mereka, bebunyian bising distorsi gitar tak pernah terlalu berisik dalam menemani hari-hari mereka, baik ketika bekerja sebagai musisi, maupun di luar musisi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner