Without Kru I'm Nothing

Without Kru I'm Nothing

Pengalaman saya sebagai "pegawai band" melihat sosok kru/teknisi/tim produksi  merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah band dan seolah menjadi perpanjangan tangan dari player band. Tak bisa dipungkiri kru juga salah satu kunci sukses serta kepuasan manggung band tersebut. Banyak band yang memiliki kru loyal contohnya seperti Motorhead, Pantera, Iron Maiden yang memiliki kru/teknisi yang telah jalan bersama hampir seumur dengan eksistensi band tersebut.

BACA JUGA - Proses Kreatif: Barisan Aksara Seputar Tyranation (Bagian 2)


Pantera dan Seringai, misalnya, sampai memasukan nama-nama tim produksi mereka dalam sleeve album mereka. Mungkin ini sebagai bentuk penghargaan atas loyalitas tim produksi mereka. Bahkan “Mighty” Lemmy dari Motorhead menulis lagu "We're The Roadcrew" yang khusus didedikasikan untuk kru mereka yang sangat loyal.

Pada saat tur Deadsquad- Tyranation Over Japan kami berangkat tanpa teknisi dan itu sangat berasa ketika sound check tanpa kru. Saya sebisa mungkin multitasking menjadi "teknisi" dadakan membantu Andyan, Stevi, Alan, dan Karis dan ternyata itu cukup sulit mengingat keterbatasan waktu souncheck di setiap gigs di sana yang jauh lebih sebentar jika dibandingkan di panggung-panggung tanah pertiwi. Kami hanya diberi waktu 15 menit untuk souncheck, berbeda dengan panggung di Indonesia yang biasanya kami dapat jatah souncheck sekitar satu jam dan kami dibantu oleh tim produksi yang solid.

/


Sebelum tur kami sampai sempat melakukan simulasi sound check tanpa bantuan kru dengan stop watch/timer. Kami harus bisa menyelesaikan set 15 menit sebelum tenaga manggung terkuras. Mulai dari mengangkat alat dari hotel ke venue ditambah bumbu rasa-rasa panik mengingat keterbatasan dan singkatnya waktu sound check. Belum lagi ditambah kendala komunikasi (baca: broken English) dengan  teknisi lokal ditempat kami manggung. Mereka sering tidak mengerti apa yang kami sampaikan dan kami tidak mengerti apa yang mereka katakan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang kami sangat minim.

Kadang saya suka merasa kehilangan dan sedih jika terjadi pergantian di bagian produksi tapi jika itu demi kebaikan mereka maka saya harus lapang dada menerima keputusan tersebut. Pada saat tur kadang jika sudah "bosan" ngobrol dengan personil band saya memilih ngobrol dan mencari hiburan dengan tim produksi. Biasanya banyak jokes-jokes ajaib yang keluar dari mulut mereka atau tindak-tanduk jenaka nan ajaib terkadang absurd yang menghibur yang membuat "aku lupa aku lelah" di kala tur/ manggung.

Walaupun tanpa kru secara mandiri sebuah band dapat tetap unjuk taring pada saat live, tapi dengan didukung tim produksi yang solid, taring tersebut akan lebih mengigit dengan buas!

Vokalis dari band death metal Ibukota, Deadsquad.
Owner dari minor label dengan genre musik heterogen Alaium Records, fokus merilis album band dalam format kaset.
alaiumrecords@gmail.com
www.facebook.com/alaiumrecords

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner