Proses Kreatif: Barisan Aksara Seputar Tyranation (Bagian 1)

Proses Kreatif: Barisan Aksara Seputar Tyranation (Bagian 1)

Akhir bulan Oktober ini Deadsquad merilis album ketiga yang saya baptis dengan nama pendek, Tyranation dan nama panjang (Behind the Wall of) Tyranation yang akan dirilis via Musik Tanpa Batas/ M8 Records dan akan didistribusikan melalui Demajors Records. Selama perjalanan bermusik Deadsquad, kami membuat tiga album dengan tiga label berbeda. Album pertama Horror Vision dirilis Rottrevore Records dan di-reissue oleh Armstretch Records.  Album kedua Profanatik  dirilis oleh Armstretch Records dan pada album ketiga dengan formasi baru Deadsquad mencoba petualangan baru bersama label baru bernama M8 Records. Walaupun tiga album dengan tiga label yang berbeda  dan album baru dengan formasi baru tapi benang merah musik band yang terbentuk satu dekade lalu ini tetap sama.  Fondasi formasi musik kami tetap seperti album Horror Vision dan album ini merupakan pengembangan yang dicampurkan dengan nuansa album Profanatik ditambah dengan unsur-unsur baru yang belum pernah ada di album sebelumnya.

Album ketiga merupakan album yang penuh tantangan bagi Deadsquad karena hanya menyisakan saya, Stevi Item pada gitar, dan Andyan Gorust pada drum sebagai personil yang tersisa dari album sebelumnya. Tyranation adalah album perdana Alan bersama kami sejak ia menggantikan Boni dua tahun yang lalu. Pada album ini kami dibantu oleh Karis dari Burning Legion untuk mengisi kekosongan pada lini dawai 6 senar yang ditanggalkan Coki Bollemeyer akhir tahun lalu.

Analogi yang saya rasakan mungkin seperti Slayer sewaktu kehilangan Haneman di susul Dave Lombardo sewaktu mereka mengerjakan album Repentless. Tapi album yang tetap ngebut, keja, dan "Slayer banget” menurut saya dan fans slayer lainya. Walaupun rasa kehilangan tetap ada tapi dapat tertutupi atau mungkin tergantikan oleh peran dari Garry Holt (Exodus) dan Paul Bostaph (Testamen) yang juga sempat menjadi drummer Slayer pada medio 1990-an. Sampai pada akhirnya, saya menemukan kesimpulan bahwa pergantian personil dalam suatu band merupakan suatu hal yang cukup lumrah dan saya mengiklaskan takdir yang memang harus kami jalani.

Banyak perbedaan antara Tyranation dibanding dua album sebelumnya, seperti proses perekamannya  yang di eksekusi di tiga studio yang berbeda di daerah Jakarta Timur, Ciganjur, dan Cinere. Sedangkan dua album sebelumnya kami rekam di satu studio yang sama. Pada album ini kami kembali merekam album dengan proses digital seperti saat pembuatan album Horror Vision. Berbeda dengan Profanatik yang kami rekam secara analog melalui pita 2 inci.

Sesuatu yang baru pada Tyranation lainnya adalah kami bekerja sama dengan Stephan Santoso dari Musikimia untuk urusan tatasuara seperti mixing dan mastering. Ini merupakan sesuatu yang baru di mana pada album sebelumnya proses mixing dan mastering dikerjakan oleh personil ke 5 kami, Miko Valent yang juga merupakan soundman/engineer Deadsquad sejak panggung pertama dengan formasi MK-1 bersama Babal pada vokal, Prisa pada gitar, dan Boni pada bass.

Album dengan total 10 lagu ini kami dibantu Adam Joswara aka Vladvamp dari Kubik/Koil untuk urusan sampling, sound effect, dan synth dengan porsi yang tidak berlebihan. Konsep ini sebenarnya terilhami dari album band punk asal Swedia,  The Shape of Punk to Come karya Refused yang memadukan unsur sampling pada album mereka sehingga album ini secara tidak langsung bisa dikatakan bukan album death metal “biasa”.  Sebagaimana yang Refused lakukan lewat album fenomenal tersebut yang jauh dari kesan “biasa” dan terlalu maju pada masanya. Pada Tyranation, kami banyak melakukan kolaborasi dengan musisi yang isianya memang sesuai kebutuhan lagu kami seperti Dewa budjana, Andra Ramadhan, Coki Bollmeyer, sampai Sudjiwo Tedjo.

Pada artikel selanjutnya saya akan membahas seputar lirik, musik, dan korelasinya dengan artwork album yang digurat oleh artworker berbakat, Gilang Praver Art.

Vokalis dari band death metal Ibukota, Deadsquad.
Owner dari minor label dengan genre musik heterogen Alaium Records, fokus merilis album band dalam format kaset.
alaiumrecords@gmail.com
www.facebook.com/alaiumrecords

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner