Mengenal Musik Metal, Paduan antara Kebudayaan, Kreativitas, dan Ekspresi Manusia

Mengenal Musik Metal, Paduan antara Kebudayaan, Kreativitas, dan Ekspresi Manusia

Sebagian musisi metal berpendapat bahwa metal bukan hanya sekedar musik. Metal adalah kebudayaan urban yang juga berasal dari konsumsi musik popular, sama halnya dengan genre lainnya. Musik, penggemar, dan pertunjukan musik metal menjadi sebuah kesatuan yang membentuk dan menjaga budayanya. Kontroversi tentang musik metal ternyata tidak mempengaruhi eksistensinya. Bukti konkretnya adalah berkembangnya metal menjadi beberapa subgenre, berkat usaha yang dilakukan oleh para musisi sejak tahun 60-an. Fenomena tersebut menjadi ciri bahwa genre musik ini telah menjadi objek yang menarik untuk penggemar, media, kritikus, dan akademisi.

Sedikit menengok ke belakang, komunitas musik indie Bandung, khususnya metal pernah mengalami tamparan yang cukup mengancam eksistensi musik metal ini di tahun 2008. Sebuah band yang bernama Beside mengalami insiden dalam konser peluncuran album perdananya. Sebelas orang menjadi korban akibat kesalahan kolektif dari berbagai pihak. Beberapa waktu setelah itu, banyak pertunjukan musik yang dibatalkan penyelenggaraanya, dan band-band yang berpotensi menarik banyak massa dilarang manggung di kota Bandung. Positifnya, insiden itu ternyata menjadi pemicu untuk membuat perubahan besar bagi band-band dan penikmat musik metal ini. Yang menarik ialah usaha pelaku-pelaku musik indie Bandung mampu merubah pandangan masyarakat terhadap musik metal. 

\
Baca: Beside Unggah Video Melawan Lupa

Kondisi terkini, musik metal mulai mendapat kepercayaan kembali dari pemangku kebijakan, karena seluruh komponen yang terkait dengan perkembangan musik metal di Bandung mampu merubah sikap dan menunjukan kedewasaannya. Acara-acara musik metal mulai tertib, kesadaran baru pun lahir, dan menjaga  musik metal tetap eksis seolah-olah menjadi tugas seluruh pelakunya. Band-band baru lahir dengan berbagai keunikan di dalamnya, alhasil genre ini terus berkembang dan semakin menarik perhatian para pemodal besar. Selain itu, berkembangnya sayap komunitas yang memokuskan dirinya  ke arah edukasi juga muncul, seperti munculnya beberapa tempat les musik di Bandung dengan label metal.

Lalu kapan sebenarnya istilah musik metal ini lahir?
Heavy Metal dapat disebut genre yang berasal dari pengembangan musik rock. Tapi, dalam perjalanannya, heavy metal tumbuh menjadi genre yang independen dan melahirkan beberapa sub-genre. Dua subgenre yang lahir di awal kemunculannya ialah lite dan thrash metal. Seiring waktu heavy, lite, dan thrash metal diistilahkan dengan sederhana yaitu metal.

Cikal bakal musik metal disinyalir muncul antara tahun 1969 – 1972. Sampai hari ini, tidak ada kesepakatan tentang grup atau lagu yang dianggap sebagai pionir munculnya musik metal. Sebagian berpendapat jika genre ini dimulai pada tahun 1960, sebagian lagi di tahun 1970. Asal-usul musik metal ini juga cukup beragam, tergantung dimana dan kapan ditulisnya. Jika Inggris lebih memilih Black Sabbath sebagai band pertama yang mengusung genre metal, lain halnya dengan Amerika yang lebih memilih Led Zeppelin, bahkan juru ulas yang lain membuat grup tandingan dengan band-band seperti Butterfly dan Steppenwolf.


Led Zeppelin

Hinhin Agung Daryana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hinhin Akew adalah salah satu tokoh yang sudah bergelut di ranah musik bawah tanah sejak tahun '90an. Ia merupakan seorang gitaris dan akademisi yang fokus mengajar hal-hal yang berkaitan dengan musik. Hari ini, ia aktif dan bermusik bersama Nectura dan Humiliation.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner