Ngobrol Dengan Baba Sore Itu #1

Ngobrol Dengan Baba Sore Itu #1

“Bagaimana kalau begitu?”
“Bagaimana apa?”.
“Iya, bagaimana kalau ada orang yang menghinamu?”
“Ya, kukira aku memang hina"
“Maksudnya?”
“Iya, aku kan diciptakan dari air yang hina”
“He he he, dari sperma ya?”
“Ya kan? Jadi, benarlah dia”
“He he he. Bukan. Maksudku kalau ada yang menghina bilang kamu jelek, atau apa lah”
“Kan sedari awal aku sudah ngaku, aku ini jelek. Jadi kalau ada orang yang bilang aku jelek, ya dia bukan menghina dong, tapi setuju dengan pernyataanku”
“He he he. Kalau ada yang bilang kamu monyet?”
“Ya, berarti dia termasuk orang yang percaya dengan teorinya evolusi Charles Darwin, tinggal kuanggap aja begitu”
“Ha ha ha"
“Harus menghargai pendapat orang lain”
“Yoi”
Itu, aku sedang ngobrol dengan si Baba, malam hari, di sebuah warung dekat kantorku. Si Baba itu kawan SD ku, dia anak Bu Eha. Aku juga tahu Bu Eha anak siapa. Bu Eha adalah anak neneknya si Baba.

Bersambung

View Comments (4)

Comments (4)

  • bidadariKL
    bidadariKL
    11 Sep 2014
    Pernah. Parah ih. Karena itu. Itu mengacu pada diri yang tidak menerima keadaan bahwa banyak tidak bisa memaafkan diri sendiri. Dengan caci maki maka aku harus banyak cuci mata dan kaki. Tetap tenang. Ingat pesan Surayah Pidi Baiq, "jangan lupa diminum obatnya, kasihan tetangga yang gak tahu apa-apa." Danke schön Ayah :)
  • bidadariKL
    bidadariKL
    11 Sep 2014
    Pernah. Parah ih. Karena itu. Itu mengacu pada diri yang tidak menerima keadaan bahwa banyak tidak bisa memaafkan diri sendiri. Dengan caci maki maka aku harus banyak cuci mata dan kaki. Tetap tenang. Ingat pesan Surayah Pidi Baiq, "jangan lupa diminum obatnya, kasihan tetangga yang gak tahu apa-apa." Danke schön Ayah :)
  • kikisyariah
    kikisyariah
    29 Sep 2014
    karna dipaksa!
  • fadlekli
    fadlekli
    8 Nov 2014
    karena waktu itu belum tau nyaci maki tidak baik.
You must be logged in to comment.

Video Kohfu

Kohfu Lainnya

Load More

spinner