Ujian Deadsquad di Pengadilan Musik Sebelum Tur Ke Jepang

Ujian Deadsquad di Pengadilan Musik Sebelum Tur Ke Jepang

Meski sudah tidak lagi diperkuat gitaris Cristopher “Coki” Bollemeyer (NTRL & Sunyotok), Deadsquad tetaplah band death metal yang mumpuni di negeri ini. Musik mereka lancang penuh energi. Tak pernah mengendur sedikit pun. Gitaris pengganti, Karis, tak kalah agresif permainan gitarnya dengan pendahulunya. Anda bisa menyimak sendiri dan menilai apakah Deadsquad pernah mengendur dalam setiap penampilannya?

Band yang kini digawangi oleh Daniel Mardhany (Vokal), Stevie Item (Gitar), Karis (Gitar), Arslan Musyifa (Bass), dan Andyan Gorust (Drum) sedang disibukkan tur Jawa bersama Seringai. Menyapa dari kota ke kota, riuh para Pasukan Mati (sebutan fans Deadsquad) membahana. Album ketiga mereka yang  dinamakan Tyrannium (2016) menghadirkan sebuah konsep album yang terinspirasi dari alter ego semacam “Pink” (Pink Floyd, The Wall) atau “Ziggy Stardust” (David Bowie, The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders From Mars). Konsep album yang banyak bercerita realitas sosial dari sudut pandang sang penulis lirik. Album terbaru mereka juga melibatkan 3 (tiga) gitaris ternama yaitu Stephan Santoso (Musikimia), Andra (Dewa dan Andra and The Backbone) dan Dewa Budjana (GIGI).  Kabarnya di album tersebut ada sebuah lagu tercepat dengan 290 bpm. Akan terbayang bagaimana eksplorasi secara konsep dan musikalitas jika Deadsquad tampil di atas panggung. Agresif dan sangat menyalak.

Single “Pragmatis Sintetis” yang diambil dari album terbaru mereka Tyrannation sudah dikumandangkan di tiap aksi Deadsquad. Mereka juga akan segera menghela tur ke Jepang pada akhir Oktober nanti. Rasanya sudah saatnya musik se-agresif dan se-solid Deadsquad untuk bisa lebih berbicara lancang di dunia musik internasional dan mendapatkan respons yang baik dari komunitas metal dunia – terutama Jepang. Kiprah Deadsquad yang sudah berdiri hampir satu dekade berdiri di kancah musik metal merupakan dedikasi yang layak disimak. Memberikan ruang apresiasi terhadap musisi yang memiliki dedikasi dan antusiasme terhadap karya-karya musiknya. Saatnya kemudian konsep, musikalitas, dan dedikasi Deadsquad untuk di-uji di Pengadilan Musik meneruskan tradisi untuk membedah karya dari para musisi sebelumnya. Membedah secara nyata seperti kualitas dan integritas berkarya mereka. Karena mereka memang sudah layak!

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner