Surat Terbuka Superman Is Dead, Menanggapi Hastag #BoycottBali

Surat Terbuka Superman Is Dead, Menanggapi Hastag #BoycottBali

by: Bobby Agung Prasetyo

Hubungan Indonesia dan Australia kembali memanas sehubungan dengan dua warga Australia pengedar narkotika yang akan segera dihukum mati. Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, keduanya merupakan gembong narkotika asal Australia yang ditangkap 17 April 2005 di Bali bersama tujuh orang Australia lainnya yang kemudian populer dengan nama “Bali Nine”. Pemerintah Australia, lewat Perdana Menterinya Tony Abbott meminta secara resmi kepada pemerintah Indonesia untuk menangguhkan hukuman mati bagi dua warganya itu, namun ditolak. Penolakan Indonesia ini kemudian melahirkan sentimen anti Indonesia di Australia.''Hashtag BoycottBali'' (#boycottbali) menjadi trending di Australia, merupakan himbauan di sosial media bagi orang Australia untuk tidak berwisata ke Bali.

Superman Is Dead, band punk asli Bali, terusik dengan hastag tersebut. Trio Bobby, Eka, dan Jerinx yang sangat peka dengan isu-isu sosial ini pun lantas tak tinggal diam. Mereka kemudian menuliskan pandangan mereka tentang isu ini serta tingkah laku kebanyakan turis Australia yang datang ke Bali ke laman Facebook mereka (Superman Is Dead). Tulisan yang diunggah Senin (16/2) lalu itu ditulis dalam Bahasa Inggris serta Bahasa Indonesia.

Selengkapnya tulisan di laman Facebook Superman Is Dead (versi Bahasa Indonesia):

“Kami tidak rasis terhadap ras apapun. Sama sekali tidak. Tapi keinginan (sebagian warga) Australia memboikot Bali terkait hukuman mati yg diberikan Indonesia terhadap WN Australia (yg tertangkap menyelundupkan narkotika) kami rasa berlebihan. Okelah, kami masih bisa mengerti jika Aussie menuntut keringanan hukuman, tapi sampai mengancam utk boikot Bali? Mereka pikir Bali tidak bisa hidup tanpa Aussie? Idiot. Yg ada malah kebalikannya, Aussie yg tidak bisa hidup tanpa Bali. Mau kemana lagi mereka liburan murah/dekat dan disambut kehangatan khas masyarakat/budaya Bali? Mereka tidak sadar jika Bali sudah mulai muak dengan kelakuan sebagian turis Aussie yg sering seenaknya memperlakukan warga/budaya lokal. Mereka pikir dirinya raja dan semua bisa dibeli dengan dollar. Hal itulah yg membuat mereka terlalu percaya diri dan menganggap hukum di Indonesia bisa dibengkokkan hanya dengan ancaman boikot Bali. Yg perlu dan HARUS mereka ketahui, kelakuan sebagian warga mereka di Bali sangat meresahkan dan Bali tidak perlu turis-turis sampah seperti itu! Kami WNI ketika bertamu ke negara kalian, selalu mematuhi segala hukum yg berlaku di sana. Dan kalian juga seharusnya melakukan hal yg sama ketika bertamu ke Bali. Bali tidak butuh sampah! Tidak ada negara yg butuh sampah. RESPECT! THATS WHAT WE ALL NEED!” – SID

Salute Comrade!

*diolah dari berbagai sumber

Foto : Superman Is Dead Docs.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner