SKINHEAD PEJUANG KELAS PEKERJA

SKINHEAD PEJUANG KELAS PEKERJA

Sejarah

Buat kalian-kalian pencinta musik Ska,2-tone, dan Rocksteady  sampai dengan yang ngedengerin  musik Oi! Yang keras, udah ngga asing mungkin sama identitas sub culture Skinhead. Diantara kalian yang suka dengerin musik Bulldog Brigade, Rentenir, Under18, Don Lego, Skamigo,Innocenti, The Authentic Jakarta, sampe Shaggy Dog Jogjakarta. Arti dari Skinhead itu sendiri adalah kepala plontos, dimana sub-budaya ini berkembang dengan pesat di dataran Inggris tahun 1960an.Pertama kali kita harus belajar dari Kaum Mods,sebagai generasi awal sebelum lahirnya Skinhead

Dimana saat itu Kaum Mods yang sering mendengarkan musik RnB, Northern Soul, Stax and Motown Artist  memilih Vespa –Lambretta sebagai alat transportasi  dan juga setelan jas-jas jahitan ala mafia-mafia Italia dan Yahudi, lalu memilih akhir pekan sebagai bagian dari waktu mereka bersenang-senang karena setelah seminggu lalu mereka  bekerja. Sebuah budaya resapan dari kaum imigran yahudi dan Itali, yang kemudian dilebur dengan budaya Inggris itu sendiri kemudian menjadi budaya Mods

Gerakan ini merupakan semacam gaya atau style baru anak-anak muda pada masa itu dalam hal pola pemikiran, aktifitas, gaya berpakaian, dan musik. Gerakan ini lahir dari kalangan buruh atau pekerja di Inggris yang menginginkan eksistensi atas jati diri mereka dan komunitas yang sesuai dengan “kelas” mereka.

Para pemuda kelas pekerja memiliki kesamaan dengan gerakan Punk dimana mereka memilih  sifat anti-kemapanan yang lebih  condong kearah sikap mereka. Berbeda dengan Punk yang terkesan urakan, Mods dan Skinhead lebih memilih berdandan rapi namun tetap menunjukkan ciri khas karisma dari budaya awal mereka sendiri. Yang membedakannya mungkin prinsip hidup Skinhead yang menekankan pada kesatuan dan kebersamaan, artinya tidak pernah membedakan ras, bangsa atau kepercayaan anggotanya

Kebencian yang  terkesan melingkupi hidup dari Skinhead mungkin muncul dikarenakan Inggris dengan budaya Monarkinya melahirkan kelas-kelas sosial dimana bagi kaum Skinhead sendiri mereka berada di kelas yang paling bawah, yaitu kelas pekerja. Mereka bekerja sebagai buru-buruh pabrik atau pelabuhan di Ingrris Raya sana.Hal ini tentu berhubungan erat denga sejarah meledaknya revolusi di inggris, yang melahirkan banyak sekali buru-buruh kasar dan ditambah lagi negara yang pada saat itu pasca perang dunia banyak mengalami traum sosial di masyarakatanya terutama kelas pekerja.

FASHION

Gaya berpakaian kaum Skinhead cukup mudah dikenali orang awam sekalipun. Gaya berpakaian Skinhead merupakan perpaduan antara Rude Boys dan kaum mods. Rude Boys adalah sebutan untuk penggemar musik ska asal Jamaika yang berimigran ke Inggris. Karena itulah, pada perkembangannya pun musik Skinhead sangat terpengaruh oleh musik ska. Kedekatan antara Skinhead dan Rude Boys muncul ketika kaum Skinhead sering berkumpul di pub setelah seharian bekerja di pabrik untuk minum-minum dan disuguhi musik ska oleh para imigran tersebut.

Selain terpengaruh oleh Rude Boys, gaya berpakaian Skinhead juga dipengaruhi oleh kaum mods yang sebenarnya saat itu hanya digunakan oleh kalangan menengah ke atas, kaum pelajar dan pekerja kantoran. Namun, tetap disesuaikan oleh kaum Skinhead sendiri karena kebanyakan mereka adalah para pekerja pabrik, buruh kasar dan buruh pelabuhan dengan ekonomi menengah ke bawah.

Pengaruh mods sebenarnya juga cukup besar dalam proses terbentuknya gaya berpakaian kaum Skinhead. Pada tahun 1965,dalam dunia mods muncul istilah smooth mods yang terdiri dari kaum kelas menengah ke atas dan juga dengan gaya berpakaian yang lebih bergaya dan sangat mahal. Di lain sisi muncul istilah hard mods yang terdiri dari para pekerja buruh yang gaya berpakaiannya disesuaikan dengan keadaan ekonomi mereka, dan bahkan menciptakan model pakaian baru. Dari istilah hard mods inilah awal mulanya muncul Skinhead, sering dikenal dengan sebutan Traditional Mods (trad) atauTrojan Skinhead. Tidak ketinggalan Parka dengan lambang target Royal Air Force Militer Udara Inggris yang merupakan identitas dari kaumMods awal tahun 1960an yang digunakan untuk melindungi baju dan jas setelan mereka yang mahal dari kotoran dan hujan yang sering turun di inggris. Statement fashion yang segala sesuatunya beralasan tidak hanya asal pakai. Jaket Harrington dengan motif Tartan di dalamnya pun tak ketinggalan menjadi ciri khas dari gerakan bawah tanah ini.

Potongan rambut kaum Skinhead yang sangat pendek dan mendekati botak dipilih karena alasan kepraktisan karena pada saat itu kebanyakan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak memperbolehkan berambut panjang atau gondrong. Menurut beberapa sumber lain, mereka memotong rambut mereka menjadi pendek bahkan sampai botak untuk menghindari kutu yang banyak terdapat di pelabuhan. Bahkan potongan rambut pendek dipilih sebagai simbol perlawanan terhadap kaum hippie yang diangap mewah dan sangat berkembang pada saat itu.Kaum hippie sendiri adalah komunitas pengendara motor besar dengan ciri-ciri berambut gondrong, berjenggot dan gemar mengonsumsi narkotika. Walaupun tidak dipungkiri bahwa Kaum Mods dan Skinhead juga beberapa dari mereka mengkonsumsi narkotika seperti Valium atau dikenal dengan Purple Hearts dan Mariyuana

Selain gaya rambut yang botak, kaum Skinhead juga dapat dikenali dengan topi sombrero-nya dan mengenakan kemeja atau kaos kerah, biasanya bermerek Ben Sherman atau Fred Perry. Atasan tersebut biasa dipadukan dengan sweater berleher huruf V (V-neck sweater) atau jaket pilot berbahan kulit. Celana yang digunakan adalah celana jeans agak ketat dengan suspender dan mengenakan sepatu boot bertali khas pekerja merk Doc. Martens dengan lubang tali mulai dari 12 sampai 20 lubang.

Dandanan kaum Skinhead perempuan atau yang biasa disebut Skingirls tentu berbeda, dan yang jelas tidak berrambut pendek atau botak. Rambut para Skingirls hampir mirip bulu ayam, acak-acakan dan dicat berwarna-warni. Make up mereka lumayan tebal dengan aksen eyeshadow hitam dan paduan jaket pilot, rok atau tetap celana jeans dengan sepatu boot. Tunggangan khas kaum Skinhead adalah skuter merk Vespa atau Lambretta, yang sekali lagi juga simbol perlawanan kepada kaum hippie.Namun  jika melihat dari sejarahnya bahwa kaum Hippie di Inggris khususnya berasal dari kalangan Mods juga yang berpindah haluan dan identitasnya mengikuti ideologi dari Hippies dan kontra budaya yang lahir di Amerika dekade 1960an.

Musik dan Sepakbola

Kultus Skinhead sebenarnya memiliki keragaman selera dalam masalah musik, mulai dari aliran musik ska, reggae, rocksteady, punkrock, hingga hardcore. Namun sepertinya yang paling identik dengan kaum Skinhead adalah aliran musik yang mereka sebut musik Oi! Musik Oi! hampir mirip dengan musik punk yang bertempo cepat dan disemat distorsi-distorsi kasar gitar listrik, namun masih ada hentakan-hentakan musik ska dan reggae. Lirik dari musik Oi! kebanyakan menggambarkan tentang gerakan anti-rasis, anti-fasis, kehidupan di jalanan, protes kepada pemerintah, sepak bola, bir, dan lain-lain. Lagu-lagu Oi! diputar dan dibawakan pada setiap gig (sebutan untuk konser musik) di pub-pub di kota-kota Inggris. Musik Oi! bukan satu-satunya yang digemari. Kaum Skinhead terutama di wilayah Amerika lebih menyukai musik hardcore. Di Indonesia sendiri musik yang lebih diterima oleh anak muda Skinhead adalah musik ska dan biasanya merupakan basis dari pendukung band musik Bulldog Brigade (Bandung), Rentenir, Under18, Don Lego, Skamigo,Innocenti Jakarta, The Authentic Jakarta, sampe Shaggy Dog Jogjakarta.

Kultus Skinhead di Inggris tidak hanya lahir di lingkungan intern pabrik atau pelabuhan, namun meluas ke wilayah fanatisme sepakbola. Seperti yang kita ketahui bahwa liga sepakbola di Inggris adalah salah satu yang terbesar di antara liga-liga lain di dunia. Suporternya, baik untuk klub maupun tim nasional juga salah satu yang paling fanatik di dunia, yang disebut hooligan. Hooligan terkenal dengan loyalitasnya kepada klub dan kasus kerusuhan yang dibuatnya di setiap pertandingan.

Kaum Skinhead di Inggris bisa dibilang adalah penggerak gelombang fanatisme suporter di Inggris. Tak ada Skinhead yang tidak suka sepakbola. Setiap Skinhead memiliki klub sepakbola yang didukungnya dan selalu datang ke stadion di setiap pertandingan, apalagi pada pertandingan derby (pertandingan antara 2 klub sekota). Setiap ada pertandingan derby, kaum Skinhead selalu menjadi perhatian polisi anti huru-hara yang mengamankan pertandingan.

Bagi mereka, menonton bola adalah sebuah acara sakral seperti layaknya orang yang melakukan ibadah.Maka tak heran mereka memilih berdandan Casual, dengan Jaket Stone Island ber-hoody,syal dan topi Burberry, terkahir sepatuAdidas, Puma,Reebok sampai Nike. Chants atau Yel-yel mereka menginspirasi Musik Oi! Itu sendiri. Tidak ketinggalan Parka yang merupakan identitas dari kaumMods awal tahun 1960an yang digunakan untuk melindungi baju dan jas setelan mereka yang mahal dari kotoran dan hujan yang sering turun di inggris. Statement fashion yang segala sesuatunya beralasan tidak hanya asal pakai.

Anti-Rasis dan Anti-Fasis

Banyak yang beranggapan bahwa kaum Skinhead itu rasis, terutama orang yang tak mengerti asal-usul kaum Skinhead. Kenyataanya, Skinhead justru dilahirkan atas semangat unity and togetherness (persatuan dankebersamaan) yang tak memandang ras, bangsa bahkan kepercayaan kaumnya. Fakta lain di lapangan menunjukkan bahwa banyak pula skinhead yang berkulit hitam dan berkulit berwarna.

Kaum Skinhead juga diperalat untuk menyebarkan paham fasis dan dari situlah muncul anggapan di berbagai negara bahwa kaum Skinhead sebenarnya gerakan neo-nazi yang mencoba membangkitkan kembali kejayaan fasisme. Organisasi-organisasi Skinhead rasis antara lain Neo-Nazi, National Front, BNP (British National Party), COMBAT 18, Blood & Honor, dan lain-lain. Bahkan di Inggris, BNP sampai mendirikan sebuah label rekaman yaitu Great White Record untuk mefasilitasi kaum Skinhead rasis Inggris dan juga sebagai media propaganda mereka. Mereka juga sering mengadakan acara bersama setiap tahun dan selalu mengedepankan pemuda-pemuda Inggris sebagai visi dan misi mereka. BNP pun akhirnya memiliki kursi di parlemen Inggris pada tahun 2009 lalu, meskipun terhitung tidak terlalu banyak. Belakangan muncul English Defence League disingkat EDL, yang mencetuskan gerakan Islamophobia atau ketakutan dan kebencian terhadap agama Islam.

Untuk menunjukkan bahwa kaum Skinhead tidak rasis dan buka gerakan neo-nazi, mereka kemudian mendirikan organisasi-organisasi anti-rasis dan anti-fasis seperti ANTIFA (Anti Fasist Action), SHARP (Skinhead Against Racial Prejudice) yang didirikan pada tahun 1988 oleh Marcus Pacheco dan teman-temannya. Organisasi itu menunjukkan pula kemuakan kaum Skinhead terhadap rasisme dan fasisme. Karena perlu dicatat musik Ska sendiri berasal dari imigran Jamaika, yang berkulit hitam. Bahkan organisasi-organisasi anti-rasis dan anti-fasis pun menyebar luas sampai ke benua Asia, bahkan sampai ke Indonesia. Walaupun tidak begitu terekspos. Perkembangan Skinhead pun disesuaikan dengan budaya masing-masing negara tersebut.

Sebenarnya, kaum Skinhead tidak terlibat dengan partai atau gerakan politik manapun di parlemen Inggris. Namun, pada tahun 1970-an komunitas Skinhead dimanfatkan untuk tujuan politik tertentu oleh National Front. Pada saat itu, Inggris menerima kedatangan buruh imigran asal Asia seperti India dan Pakistan yang mau bekerja sekalipun dengan upah sangat rendah. Hal itu menimbulkan semacam ancaman bagi orang Inggris asli yang takut kehilangan lapangan pekerjaan. National Front pun memanfaatkan kaum Skinhead untuk mengangkat isu lapangan pekerjaan tersebut, apalagi dengan karakter kaum Skinhead yang dikenal keras. 

Penutup

Kaum Skinhead menggambarkan perlawanan terhadap kelas sosial yang berkembang ditengah kebudayaan monarki, bahwa semua manusia itu sama, tak memandang perbedaan fisik. Kaum Skinhead mengajarkan pada kita bahwa bahkan di masyarakat pekerja kasar pun masih ada keadilan yang harus diperjuangkan. Walaupun beberapa dari Skinhead memunculkan paham atau Ideologi baru,sepertiBonehead yang rasis-fasis, Suedehead yang lebih berambut kepalanya tidak plontos dan menitikberatkan ke fashion dari traditional Skinhead itu sendiri.

Mereka tidak sekedar menjadi penonton sejarah, namun juga sebagai penggerak roda zaman dan menjadi sejarah yang berpegang teguh pada prinsip dan setia memperjuangkan hak mereka sebagai manusia sutuhnya serta eksistensi mereka, meski kerap ditunggangi kepentingan praktis penguasa dengan afiliasi- afiliasi politik. Skinhead akan terus hidup di tengah kompleksitas dan dinamika zaman dengan gaya mereka, musik dan fanatisme ala Skinhead Pejuang kaum pekerja. Oi! Oi!

Teks Oleh : Franco Londah “Koko”
Cat : Dikutip dari berbagai Sumber 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner