“Seventies Revival”, Meniup Kembali Roh Shark Move

“Seventies Revival”, Meniup Kembali Roh Shark Move

Legenda prog-rock/psychedelic-rock Indonesia, Shark Move, dijadwalkan akan melangsungkan konser perdananya di Bandung pada 29 Maret 2016 dalam sebuah hajat bertajuk “Seventies Revival”. Adapun konser ini, terselenggara atas inisiatif kolektif Side B Production, sebuah event organizer asal Kota Kembang.

Bertempat di Bumi Sangkuriang, Jalan Kiputih No.12, Ciumbuleuit. Dalam konsernya nanti Shark Move akan tampil dengan formasi mutakhir yaitu Benny Soebardja (gitar, vokal), Johanes Jordann (gitar/flute/vokal), Tiwi Shakuhachi (kibor/vokal), Audi (bas), dan Rama Nalendra (drum).

“Bisa dikatakan ini adalah formasi Shark Move yang paling ideal dan sangat memenuhi harapan Benny Soebardja, yang sudah mencoba membangkitkan Shark Move dari tahun 2005 lalu. Berbagai format, antara lain memasukan pemain lama yang masih ada, ternyata sudah tidak klop lagi kalau dimainkan jaman sekarang,” kata Hadi Pramono selaku perwakilan dari Side B Production.

“Salah satu kepiawaian Benny Soebardja adalah kemampuannya mensinergikan keistimewaan pemusik yang direkrutnya  untuk menghasilkan musik yang sesuai dengan konsep musik yang ia inginkan. Ini terbukti misalnya ketika grup pertamanya, The Pelel yang berdiri pada pertengahan tahun 60 an bubar jalan dan ia berhasil membentuk Shark Move dan ketika Shark Move bubar ia berhasil membentuk band yang tak kalah legendarisnya, Giant Step yang membesarkan nama antara lain nama Erwin Badudu dan Triawan Munaf,” lanjutnya.

Kepiawaian Benny Soebardja, pun dinilai pihak Side B Production ternyata belum hilang. “Bagi yang menyaksikan penampilan mereka di TVRI pertengahan tahun lalu tentu melihat bahwa kepiawaian Benny Soebardja  masih tetap. Grup Shark Move formasi ini mampu dengan sangat baik, berenergi dan segar membawakan hits-hits Shark Move dan juga grup Giant Step dengan sangat matang. Lagu  My Life, Evil War (Shark Move), Decisions, A Fortunate Paradise, Air Pollution (Giant Step) menjadi sajian yang tidak sekedar menggugah nostalgia, tapi tersaji menjadi sajian musik berkualitas,” tambah Hadi Pramono.

Hal-hal itulah yang kemudian menjadi alasan kenapa pihak Side B Production menyelenggarakan konser istimewa teruntuk Shark Move, kata Hadi.

Dalam “Seventies Revival”, Sharkmove akan memainkan penuh lagu-lagu mereka dari album Ghede Chokras, juga akan menyajikan lagu-lagu milik Giant Step dan dua lagu baru yang rencananya bakal diproduksi pada waktu mendatang.

Tidak tampil seorang diri, dalam konsernya nanti, Shark Move  akan ditemani oleh The Barbarian. Band asal Jakarta beranggotakan Dave Lumenta (vokal/gitar/bas/pedal bass dan synthesizer), Krisna Prameswara (kibor) dan Yandi Andaputra (drum/perkusi) yang akan mempertontonkan repertoar milik band asal Croydon, Inggris yaitu Emerson, Lake & Palmer (ELP).

Untuk tiket acara, pihak penyelenggara membaginya ke dalam dua kategori, 225 Ribu untuk Early Bird serta 300 Ribu untuk tiket Normal. Adapun Bagi calon penonton yang berniat untuk hadir dan memesan tiket dapat menghubungi nomor 0812-2382-293. Dan untuk mempertegas suasana tujuh puluhan, Side B Production juga mengisyaratkan para calon penonton untuk berpakaian tematik “70’S Attire”.

***

Shark Move sendiri dikenal sebagai salah satu pionir dari progressive-rock di Indonesia. Shark Move adalah nama band legendaris asal Bandung bentukan pemusik—yang juga legendaris dari Bandung—Benny Soebardja pada tahun 1972. Shark Move beranggotakan—original—Benny Soebardja (vokal, gitar), Bhagu Ramchand (vokal), Janto Diablo (vokal, flute, bas), Sammy Zakaria (drum, vokal latar) dan Soman Loebis (vokal, piano, kibor, perkusi)

Layaknya band-band legendaris yang biasanya berumur pendek; band asal Bandung ini hanya berumur satu tahun serta merilis satu buah album studio fenomenal dan klasik (tidak pernah terasa usang) yang tidak hanya diapresiasi oleh pecinta musik progressive dalam negeri tapi juga luar negeri. Terbukti ketika pada tahun 2005 album yang diberi titel Ghede Chokras tersebut dirilis ulang dalam format piringan hitam oleh label record yang berkedudukan di Jerman Shadoks Records.

Foto: Side B Prod. Doc.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner