Sembilan Band Lokal Panaskan Bhinneka Tunggal Ika 2015

Sembilan Band Lokal Panaskan Bhinneka Tunggal Ika 2015

Sederet nama band cadas yang berasal dari Lombok sukses membuka rangkaian terakhir Bhinneka Tunggal Ika 2015 yang berlangsung di Lapangan Porda Selong, Minggu (15/11) siang. Tepatnya sembilan unit berbahaya dengan generasi tua-muda menghiasi rangkaian istimewa guna menyambut kelompok death metal veteran Bandung, Jasad. Adapun nama-nama seperti Absolute Hatred, Gallery Of Death, Nomad, Enormith, Katarsis, Sejuta Ummat, Wail, Faceblood, dan Error Mind. Kebanyakan dari mereka berasal dari komunitas metal paling tua di kawasan Lombok Timur, Front Grave.

error mind

Sebelum menuju repertoar Jasad di sore harinya, konser Bhinneka Tunggal Ika dibuka dengan aksi dari Error Mind di siang hari yang begitu terik, tepatnya jam setengah satu siang. Mereka adalah trio yang memainkan warna musik crossover cepat dengan sedikit balutan bumbu grind. Lanjut setelahnya Faceblood yang naik panggung. Geraman metalcore sangat terasa dalam tubuh musik para anak muda ini, tatkala ketika mereka juga sempat membawakan lagu 'Walk With Me In Hell' dari Lamb Of God. Kemudian Sejuta Ummat mengambil alih panggung dan juga membuat para metalhead mulai mendekati bibir barikade panggung. Untaian gahar death metal adalah sajian yang diberikan oleh mereka.

sejuta ummat

Panas tambah menyengat apalagi aksi estafet dari Sejuta Ummat ke band yang berisikan metalhead kawakan Lombok Timur, Absolute Hatred. Dua muka tak asing merupakan personil dari grup thrash metal ini, yaitu Hari dan Don Scum. Aroma Kreator dan Sepultura sangat kentara dalam geliat kecadasan mereka. Apalagi Hari adalah mantan punggawa salah satu band thrash lawas dari Solo, Byzantium. Mereka berhasil memukau penonton yang hadir dengan cukup intens di siang itu. Setelah itu, yang muda-muda kembali unjuk gigi, yang dimaksud adalah Enormith. Death metal kembali menjadi suguhan yang dihasilkan oleh para pemuda ini. Sadis! Katarsis lalu melanjutkan sesi cadas Bhinneka Tunggal Ika dengan kegaharan death/grind-nya.

Nomad dan Wail tampil berentetan dengan tanpa ampun dengan gempuran musik yang menghentak dan tentu saja menggerinda telinga. Dua band ini terus memanaskan suasana dan penonto pun terus menyemuti Lapangan Porda Selong. Atraksi band lokal dari Lombok akhirnya ditutup dengan band senior yang juga seorang Don Scum berada di dalamnya. Nama yang cukup senior di kalangan pecinta musik cadas Lombok yaitu Gallery Of Death. Campuran death metal dan thrash metal bengitu menghantam panggung begitu juga penonton yang didominasi pemuda-pemuda berusia belia. Semuaya slaing bertubrukan badan tanpa rasa lelah. Tetapi para metalhead haruslah menyimpan tenaga ekstra guna menyambut penampilan Man dan kawan-kawan. Akhirnya kesembilan band yang disebutkan tadi sukses menggilas tanah kesayangannya sendiri dengan passion dan musikalitas nan ketat tanpa rasa segan dan malu. Salut!

enormith

BTI Lombok Selong

#BTIJasad #BTIlombok #DCDC #DCDCProgram #DeathMetal #LombokTimur #PasukanKaruhun #LombokDeathFest

Foto: Karel

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner