Sahur Nikmat On The Road

Sahur Nikmat On The Road

Sahur adalah refleksi dari keberserahan diri dan ketakwaan kepada Allah dalam melaksanakan ibadah, sekaligus kesiapan bagi ia yang melaksanakannya. Sahur membangun jiwa yang lebih tenang sehingga mampu amal dengan baik kepada orang lain. Ia akan merasa lebih dalam menjalankan puasa. Sahur menjaga vitalitas tubuh. Hidangan sahur adalah hidangan halal yang baik dan bermanfaat untuk tubuh. Karenanya ia juga memuat pahala.

Sahur juga berarti memaknai waktu. Kita bangun lebih awal di penghujung malam dan bisa memanfaatkannya untuk beribadah, di mana saat tersebut adalah waktu mustajab, waktu saat kita lebih dekat dengan-Nya, hati kita rawan, dan kita berserah seutuhnya. Namun yang lebih terutama dari kedirian tersebut adalah bahwa sahur memuat makna kebersamaan. Kita bangun awal untuk makan bersama, shalat subuh bersama, melakukan banyak hal bersama-sama. Selanjutnya, sahur tentu saja merujuk kepada integrasi, penyesuaian atas keragaman dalam masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan yang memilki keserasian fungsi.

Sahur Nikmat On The Road memuat kedirian dan kebersamaan itu. Kita kembali ke jalanan dan saling menghampiri sesama, berjabat tangan, dan mencoba meraih keserasian. Tak hanya sesama kawan, juga sesama liyan. Tak ada orang asing yang hanya sekedar lewat di jalanan. Semua saling bersilah, memberi kasih, menerbitkan sayang, dan melahirkan rasa saling memiliki. Rasa ini yang selanjutnya membangun kecintaan kepada ibu pertiwi, kepada sesama manusia, dan tentunya kepada ruang di mana kita hidup dan saling menghidupi. Karenanya Sahur Nikmat On The Road bermuatan lingkungan hidup, dalam arti menghidupi ruang di mana hidup beragam inisiatif yang saling menghidupi satu sama lain namun selalu lolos termaknai karena tak terintegrasi secara nyata.

Tentu proses kolaborasi adalah kunci meraih kondisi ideal itu. Sahur Nikmat On The Road mencoba merumuskan kembali bentuk kreativitas anak-anak muda yang sudah membentuk kota-kota di Indonesia. Mungkin kali ini hanya hadir di Bandung, Cimahi, Garut, Cianjur, Tangerang, Bogor, Purwakarta, Karawang, Serang, dan Cirebon, namun inilah embrio sekaligus refleksi bagaimana anak-anak muda berkreasi dan berhasil memberikan wajah baru hari ini dan bagaimana kita melihat arah untuk masa depan. Ada fashion di sana, ada musik, ada olahraga-olahraga anak muda, ada pengalaman-pengalaman ciamik yang akan saling dibagi. Ada makanan dan minuman, ada kehangatan dalam setiap sruput minuman, makanan, serta bincang akrab di sela-selanya. Seperti budaya Indonesia yang mengkristal dari budaya cacah, Sahur Nikmat On The Road melukiskan wajah kebersamaan rakyat di jalanan yang setara, sejajar, dan saling mendaulat dalam kebersamaannya.

Beradalah di sana kawan! Yuks bersama saya, bersama semua :)))

View Comments (2)

Comments (2)

  • maribun
    maribun
    9 Jun 2016
  • maribun
    maribun
    9 Jun 2016
You must be logged in to comment.
Load More

spinner