Pintu Kenyamanan Menuju Ruang Terbuka

By: Cynthia Novianti

Review Single ‘Ruang Terbuka’ Senandung Sore

Suasana alam di sore hari dengan paduan warna langit yang menghasilkan gradiasi kecerahan membuat mereka jadikan nama suatu band. Berformat akustik, ide-ide ringan dan sederhana di sekitar melahirkan lirik lagu Senandung Sore.

Senandung Sore diperkuat Suci Damar Jati, Wanda Setia, Zuhdi Isnaeni dan Ade Juniawan yang berasal dari Surabaya. Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 6 dan 7 Juni mereka habiskan waktu bersama untuk sesi foto dan pembuatan live session akustik yang rencananya akan dirilis bulan depan.

Empat tahun sudah berlalu, alhasil berhasil menelurkan EP bertajuk ‘Ruang Terbuka’ tepatnya di 25 Mei tahun lalu. Didasari cerita akan kerinduan mereka akan ruang terbuka yang hijau dan segar di sekitarnya. Ini alasan ketiga lagu mereka bertemakan lingkungan.

Pengemasan yang kreatif mulai dari lirik sampai aransemen musik dikerjakan sendiri, tetapi untuk single bertitel “Rindu Kota Hijau” ada bebunyian alat musik harmonika yang diisi oleh, Paul - teman para personil Senandung Sore. Dari tiga lagu lokal ini, dua lagu berjudul “Sore”, dan “Bias Mentari” memiliki nyawa gloomy dalam sedikit balutan shoegaze yang menggaung sedangkan, “Rindu Kota Hijau” lebih mengusung keceriaan yang simple ditambah kemerduan suara Suci yang menyebar keseluruh irama.

Syahdu dan menenangkan jiwa sudah menjadi ciri khas mereka. Walaupun begitu, rasanya kurang tepat jika Senandung Sore dikatakan mengusung warna folk. EP yang cocok untuk dijadikan soundtrack perjalanan pulang, sembari melamun menikmati pemandangan dan langit di sore hari.

Saat ini Senandung Sore sedang mengumpulkan materi-materi lagu baru untuk bahan album perdana mereka. Komposisi musik yang easy listening menyodorkan penikmat teman saat minum teh. Selamat mendengarkan!

Senandung Sore EP Launching: