Parkinsound, Orgasme Bersama Elektronika 1998-2004

Parkinsound, Orgasme Bersama Elektronika 1998-2004

Sumber Foto :  kelanamusik.blogspot.com

Apa jadinya,Ketika rave party “bersenggama” dengan musik elektronik, apa yang akan terjadi?

Kegiatan ini pertama kali dimulai tahun 1998, dimana Jogja yang terkenal dengan panggilan Kota Seni, Kota Pelajar dan Kota Gudeg dapat melahirkan sebuah scene atau komunitas penggiat kegiatan dansa luar ruangan  bernama Parkinsound. Parkinsound sendiri mungkin tidak akan terjadi tanpa adanya andil dari musisi-musis indie Jogjakarta.

Dimana awal kali pergerakan Rave Party ini dilakukan, anggapam bahwa hal itu merupakan rentetan kegiatan demokratisasi yang sedang panas-panasnya digaungkan di seluruh penjuru Indonesia. Era pembaharuan dan revolusi  yang berangkat dari sebuah komunitas pecinta musik rave di nusantara, jogjkarta khususnya. Nama- Nama seperti  Fucktory, Melancholic Bitch, Dj Wanda, Bangkutaman(pernah tampil di event ini), Agriculture, DJ Rhino dan Elektrofuck dan sederet musisi Indie Rave Sene bergerilya dengan jenis musik yang memang saat itu banyak sekali dijejali dengan musik  dan Video clip alternative seliweran di layar Tv swasta Indonesia

Tempat yang dijadikan arena bermandikan laser-laser dan lampu disko dalam acara Parkinsound pun terbilang unik, mulai dari pelataran candi-candi di jawa tengah seperti Candi Prambanan yang menjadi Last gigs  dari Parkinsound itu sendiri. Musik yang disajikan pun tidak jauh dari musik Rave pada umumnya namun lebih mengutamakan Drum and Bass.

Band seperti Homogenic yang beraliran Electropop dan Koil yang Industrial dari Bandung, ikut menyemarakkan perhelatan terkahir dari event yang digelar terkahir kalinya pada tanggal 9 oktober 2004. Spektakulernya lagi, event  ini disesaki lebih dari 3000 orang. Walaupun  perhelatan ini adalah yang terakhir kalinya dilakukan ,akan tetapi  Parkinsound-Parkinsoun lainnya muncul ke permukaan bagai jamur psikedelik yang membuka mata setiap orang yang “berani “mengkonsumsinya. RAVE ON

Teks Oleh : Franco Londah

 

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner