Nadafiksi Semakin Dekat Dengan Perilisan Album Perdana

Nadafiksi Semakin Dekat Dengan Perilisan Album Perdana

Teorema adalah album perdana duo folk asal bandung, Nadafiksi yang dirilis pada tahun 2016 bersama Omuniuum yang mendukung produksinya. Pengerjaan Teorema sejak rekaman awal hingga hadir lengkap sebagai album musik memerlukan waktu kurang lebih tiga tahun. Tesla Manaf Effendi, yang dikenal sebagai gitaris jazz, bertindak sebagai produser yang juga menangani sendiri segala proses pengambilan dan pengelolaan suara sampai Teorema siap diperdengarkan.

Teorema menawarkan pengalaman menyimak wajah lain dari Nadafiksi. Sejak dibentuk pada tahun 2010 duo ini dikenal memainkan musik folk-acoustic. Melalui Teorema, Nadafiksi dapat ditemui dalam wujud musik “full band”, Hindustan, keroncong, hingga soundscape. Keragaman ini tak mungkin terwujud tanpa keterlibatan teman-teman pemusik yang melengkapkan Teorema dari berbagai sisi baik musik maupun lirik.

Nama Teorema dipilih untuk menggambarkan isi album sebagai kumpulan lagu, di mana setiap judul memiliki nafas tersendiri, disusun dalam suatu struktur  yang diharapkan secara simultan memberikan pengalaman tertentu. Selanjutnya pemaknaan dari pengalaman menyimak Teorema diserahkan kepada asumsi masing-masing penikmatnya.

Isi Teorema dibagi menjadi tiga bagian yaitu; Fantasi, Indrawi, dan Ilahi. Pengelompokan dan penamaan setiap bagian berkenaan dengan muasal kepekaan/bahasan lagu didalamnya. Perkenalan ini seperti ketika penyimak Nadafiksi kembali menemui “Darimu Untukku” sebagai hasil kepekaan Indrawi. Lagu “Sentuh” (Nominee Best Folk Track Indonesian Cutting Edge Music Award 2014) bertransformasi menjadi “Seketika” sebagai catatan pengalaman yang berkaitan dengan Ilahi.

Bentuk fisik album Teorema adalah buah karya teman-teman yang menekuni seni visual. Karya Rega Ayundya Putri sebagai artworker pada cover siap menyambut penikmat Teorema. Memasuki lembar demi lembar selanjutnya foto-foto karya Utami Dewi Godjali akan menjadi teman menyimak setiap lagu pada Teorema. Sementara itu kepaduan semua elemen visual Teorema adalah buah karya Erwin Windu Pranata.

Foto: Nadafiksi Docs.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner