Musik Pop Itu Ngga Cengeng

Musik Pop Itu Ngga Cengeng

Setelah beberapa waktu lalu kita membahas bereksperimen Indiepop bersama Astrolab, kali ini mereka akan memberikan sedikit pandangan mengenai musik pop alternative yang katanya dikatakan sebagai musik “cengeng"(sedikit terganggu dan kesal dengan stigma ini!). Tapi sebelum itu, ada sedikit keunikan dari tiap-tiap personil Astrolab yang dulunya tidak pernah terlalu suka Pop alternative.

Badra misalkan, dia mengakui bahwa ketika SMP sempat menyukai musik punk. Pengalaman pertama kali mendengarkan musik pop alternative adalah ketika Gaga memberikan rekaman lagu dari Shed Sheven, Morrissey dan The Bluetones. Dari situ ia beranggapan bahwa musik ini musik edan. Kalau untuk Gaga sendiri, ia lebih nyaman dengan pop alternative, walaupun pada waktu itu di Saparua lagi ramenya punk rock, hardcore, dan metal.

Dengan mengusung musik pop alternative tepatnya indiepop dalam Astrolab, Badra berpendapat bahwa musik pop alternative bukan musik cengeng dan musik ini juga ternyata sangat luas. “Ternyata musik pop itu juga lebih luas. Pas saya telusuri lebih dalem, ternyata si punk juga ngerootsnya dari pop. Begitu juga sebaliknya, dimana musik alternative muncul dengan ideologi punk di dalamnya namun dibalut dengan sisi musik yang lebih lembut. Musik pop itu bukan musik yang cengeng ya, ada beberapa yang awam sama musik pop, mereka beranggapan musik pop mah musik yang cengeng.  Tapi kalau dia udah dengerin, misalkan band dari label creation record, mungkin mereka bisa berubah pikiran,” ujarnya.

Pop dibilang bukan musik “cengeng” karena genre ini mempunyai gaya lifestyle tersendiri. Pada zaman dulu musik pop ini identik dengan genre indiepop lalu britpop. Antara indies dan indiepop itupun mempunyai perbedaan, Indies adalah sebutan atau kata slang untuk orang atau komunitas yang berpenampilan, mendengarkan, memainkan musik pop/alternative di Bandung pada medio 1990-an , musik mereka termasuk musik alternative  Amerika juga, namun didominasi oleh band-band eropa seperti Suede, The Verve, Blur, Oasis, The Bluetones, the Stone Roses, James, dan masih banyak lagi, kata indies  banyak digunakan pada saat itu untuk mendeskripsikan musik pop/alternative khususnya Bandung. Khusus untuk Indiepop, adalah ssebutan media inggris untuk mendefinisikan musik-musik pop alternative yang bermunculan di era setelah genre post-punk muncul, band seperti The Smiths, The Jesus And Mary Chain, primal Scream, The House Of Love, The La’s dan seterusnya.

Mereka berujar bahwa indie pop itu sebuah aliran musik kalau indies itu gaya lifestyle.“Kalau indies mah mau lagu dari Britpop atau indie pop ya masih keneh indies gituh. Kalau indiepop satu rantai, satu pohon, jadi dari indiepop itu ada yang kebagi-bagi ada yang ke twee pop, Swedish popnya, jingle pop, psychedelic popnya. Indie pop itu genre yang punya sub-sub genre lagi,” pungkas mereka.

Sumber foto : www.seaindie.com

Note : Istilah “pop” merujuk pada kata ‘’Popular”,yang berarti populer didengarkan oleh banyak kalangan.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner