Micro Gigs #2: Ripstore Live from Cigondewah

Micro Gigs #2: Ripstore Live from Cigondewah

Bukan tanpa sebab Cigondewah akhirnya terpilih sebagai venue micro gigs lanjutan Ripstore.Asia, November mendatang. Pasalnya, kawasan suburban bekas pertanian yang terletak di Barat Daya Kota Bandung ini tidak hanya berkembang menjadi sentra wisata belanja kain kebanggaan Pemkot sejak tahun 1990, tapi juga tengah tumbuh menjadi kantung berkesenian baru Kota Kembang hingga hari ini.

Tepatnya sejak Pupuh, Rahmat Supriatna, Ferry Firmansyah dan Santana pada tahun 2007 silam menggarap ‘Space Project’ bernama 133 CGNDWH sebagai public space yang ingin mempertemukan beragam individu, komunitas dan organisasi warga kota di kawasannya. Bersama Slasher Streetwear (Clothing Line), Deurr!! Records (label rekaman) dan Suprb Soft (IT) sebagai start up yang dinaunginya, Cigondewah mengembangkan lanskap kecil berkesenian warganya lewat 4 bidang utama: desain, literasi, aktivitas warga, dan pengembangan industri kreatif kecil yang independen.

Kesamaan visi dan misi ini menjadikan Cigondewah (yang berjarak hanya sekitar 15 menit dari pintu Tol Kopo, Bandung) diputuskan sebagai singgahan micro gigs mereka kami setelah volume pertama Ripstore Live sukses berlangsung di Cikapundung September lalu.

Acara yang sedianya akan dimulai dari pukul 15.00 WIB ini bakal mengisi minggu sore Anda dengan lanskap terkini eksplorasi lima band pendatang baru Kota Kembang lintas genre alternative rock, post rock, ethnic/ folk, britpop dan electronic dalam sebuah konser kecil gratis untuk publik.

Yang juga jadi spesial, momen ini menjadi kelahiran kembali Slylab, trio electronic yang mengetengahkan ambient/IDM/darkwave sebagai nafas bermusiknya. Setelah beberapa tahun belakangan vakum, Slylab menyatakan aktif kembali ke dunia musik dengan ditandai oleh perilisan single anyar berjudul ‘Icarus Paradox’ yang akan dibawakan pertama kalinya di hadapan publik lewat event ini.

Secara teristimewa Ripstore juga memperkenalkan kembali Slasher, sekelompok anak muda kreatif yang berkarya menangkap pop dan youth culture, -so called- indie movement, dan semua bentuk pergerakan DIY. Slasher sendiri merupakan perpanjangan tangan dari ide dan spirit kreatif yang diaplikasikan lewat fashion dengan label Slasher Streetwear: “Fashion Doesn’t Need The Goverment. Existed to Survive, Dressed to Kill”.

Last but not least, Ripstore Live 2 juga akan dimeriahkan oleh Talkshow Session bersama Idhar Resmadi (Jakartabeat.net) dan Ervin Ruhlelana (Samantha School) sebagai narasumber dengan topik ‘Musik Kita dan Warga Kota’.

Talkshow ini bakal mengetengahkan seputar pengalaman, kritik, dan visi masing-masing narasumber terkait dengan sejarah musik, perkembangannya dan kaitannya dengan aktivitas warga kota Bandung hingga hari ini.

Waktu: 1 November 2015, Jam 3 sore s/d selesai

Tempat: 133CGNDWH Public Space, Jl Cigondewah Rahayu No. 133

FREE ENTRY/ FREE COFFEE/ FREE SNACK!

Music Performance (15.00 – 23.00 WIB):

Memoria Phobia
Slylab
Parahyena
FWAATE
Tamankota

Takshow Session (18.30 – 19.30 WIB):

Idhar Resmadi x Ervin Ruhlelana
“ Musik Kita dan Warga Kota”

Foto: Ripstore Doc.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner