Merah Bercerita Memaknai “Merdeka” Lewat Nada

Merah Bercerita Memaknai “Merdeka” Lewat Nada

Setelah berproses hampir setengah dekade dari lahirnya Merah Bercerita. Akhirnya mereka meluncurkan album perdananya yang berjudul serrupa dengan nama kelompoknya “Merah Bercerita”. Usai merilis single terbarunya “Derita Sudah Naik Seleher”, kini album dari band yang digawangi Fajar Merah (vokal/gitar), Gandhiasta Andarajati (gitar), Yanuar Arifin (bas) dan Lintang Bumi (drum) siap untuk dinikmati. Buah dari berproses dalam menempa nada, mencerna arti dan mengenyam manis-pahitnya kehidupan di usung dalam musik yang beragam warna.

Didalam album ini, berisikan sepuluh lagu yang bernuasa paduan musik rock, balada, keroncong hingga punk. “Ini bentuk pengungkapan tentang apa yang kami pikirkan melalui musik”, kata Gandhi dalam siaran pers, Minggu (6/9).  

Musik yang kami usung, merupakan penggambaran jiwa yang merdeka”, imbuh Fajar Merah yang merupakan putra dari Wiji Thukul.

Sebagai band yang berjalan di jalur indie, Merah Bercerita menggarap album ini secara mandiri. Album ini telah dikerjakan sejak Agustus 2014 hingga Januari 2015, namun karena penggarapannya yang mandiri, sehingga Merah Bercerita harus mengatur jadwal manggung agar bisa menyesaikan peluncuran album ini. “Ini adalah ketulusan kami berproses untuk mencapai tujuan kami yaitu, berbagi”, ujar Yanuar.

Album perdananya ini digarap di salah satu studio lokal kota Solo, dibantu oleh Budi Pasadena sebagai sound engineer. Album yang diproduseri oleh Merah Bercerita ini, menggandeng beberapa kawan untuk ikut berpartisipasi. Seperti, sampul album yang dibuat oleh Irham Adi P, booklet oleh Alfin Ardian dan logo Merah Bercerita oleh Gege Saga. “Semoga dengan lahirnya album ini bisa di terima oleh masyarakat luas dan mereka paham akan apa yang kami sampaikan dalam karya-karya kami”, ungkap Lintang.

Didalam album ini, Merah Bercerita juga mengangkat isu menolak lupa tentang kasus-kasus pelanggaran HAM. Seperti yang tergambar di beberapa lagu mereka yang berjudul “Bunga dan Tembok”, “Derita Sudah Naik Seleher”, “Kebenaran Akan Terus Hidup” dan “Apa Guna”. Lagu-lagu tersebut merupakan musikalisasi puisi karya Wiji Thukul. Tokoh pejuang HAM ini merupakan salah satu tokoh yang menjadi inspirasi mereka.

Lagu-lagu tersebut didedikasikan kepeda para aktivis HAM seperti Wiji Thukul, Munir, Marsinah, dan aktivis HAM yang lainnya. Kasus-kasus pelanggaran HAM, penculikan dan pembunuhan yang menimpa para aktivis HAM seperti Wiji Thukul  atau Munir ini, belum menemui titik terang dan kejelasan sampai sekarang.

Bila sebelumnya lagu “Bunga dan Tembok” pernah dibawakan duet bareng Cholil Mahmud-Efek Rumah Kaca, secara akustik. Maka di dalam album ini, Merah Bercerita akan membawakannya dengan format band, dengan warna yang lebih tajam dan membara.

Kali ini Merah Bercerita juga berkolaborasi dengan Fitri Nganthi Wani dalam lagu “Derita Sudah Naik Seleher”. Lagu yang penulisan liriknya diadopsi dari puisi karya Wiji Thukul, di padu dengan puisi karya Fitri Nganthi Wani yang berjudul “Dalam Keabadian Kebenaran Membatu”. Di pertengahan lagu tersebut akan terdengar Wani membacakan puisinya. Suasana lagu ini menjadi semakin semakin gagah dan mengancam, di saat Fajar dan Wani bersahut-sahutan menyanyikan lagu tersebut. Musik yang membakar dan semakin padat membuat suasana semakin menghantam.

Tak hanya itu, di dalam album ini juga terdapat lagu yang diciptakan oleh Danto - Sisir Tanah yaitu “Lagu Anak”. Lirik diciptakan oleh Danto sedangakan musik dari lagu tersebut diaransemen oleh Danto dan Fajar. “Lagu ini begitu dekat dengan saya, seolah-olah ini terasa lagu saya”, ujar Fajar.

Turut juga menggaet Dankie/Dadang Pohon Tua – Navicula/Dialog Dini Hari dalam album “Merah Bercerita”. Ia menyusun dasar dari lagu “Yang Aku Tahu” yang kemudian dikembangkan oleh Merah Bercerita.

Album Merah Bercerita sudah resmi dirilis. Untuk mendapatkannya kalian bisa menghubungi kontak yang tertera di twitter @MerahBercerita atau bisa juga di website www.merahbercerita.com atau alamat email: surat@merahbercerita.com

 

Foto: Merah Bercerita Docs.

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner