Meliar Di Barat Ibukota

Meliar Di Barat Ibukota

Petjahhh!!!!!! Mungkin kata tersebut menjadi sebuah diksi yang dirasa pas bila harus mendeskripsikan suasana event “Twelve years Still Standing”, yang dilaksanakan pada Minggu, (9/11) kemarin. Tidak bermaksud untuk melebih-lebihkan, namun itulah nyatanya.

Coba anda bayangkan apa jadinya jika beberapa kuartet yang dicap sebagai band metal krusial tanah air macam Prosatanica, Auticed (Bandung), Innerbeauty, Trendkill Cowboys Rebellion, dan Vision Eyes beradu aksi hingga menggebrak dalam satu panggung yang disetting layaknya hell stage krusial ala Rottrevore Deathfest, dengan tatanan lighting megah, dan gaharnya raungan sound dengan kadar distorsi oktan tinggi. Menakjubkan bukan? Ya, itulah sedikit visualisasi yang terjadi dalam acara yang dihelat di Gedung Kesenian Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

Acara kedua yang digagas oleh 29 Studio Jakarta ini dimulai dari pukul sepuluh pagi, dan dibuka oleh penampilan Organism Rotten. Memainkan beberapa lagu andalannya mereka pun berhasil membuka “Twelve Years Still Standing”. Setelah itu, beberapa gerombolan metal lainnya macam Tormentor, AAARGHHH, Demoniac, Dramatical Misery, Besi Mati, dan Dead Chromatic pun sukses bergantian menghajar panggung di siang dan menuju sore.

Memasuki sore hari acara yang digelar dalam rangka hajatan ulang tahun bagi 29 Studio Jakarta ini pun semakin ramai dipadati para pasukan hitam. Tepat pada pukul setengah empat sore, Vision Eyes pun naik untuk mengambil alih panggung. Komplotan pengusung genre metalcore ini tampil apik dengan menghajar beberapa nomor krusial andalannya. Vision Eyes pun menutup penampilannya dengan membawakan single teranyar mereka berjudul “Titik Nafas”.

Selepas dihantam dengan metal kekinian, dan kini giliran salah satu legenda metal ibukota, Prosatanica, yang mendapat giliran untuk menghajar panggung. Dikomandoi Bento, sang vokalis, mereka tampil sempurna dengan lagu-lagu yang terdengar begitu sangar. Kelompok ‘Kaum Tua’ beringas yang mengusung warna death metal ini turun panggung dengan mnedapatkan penghargaan riuh tepuk tangan penonton dalam venue.

Kini giliran Trendkill Cowboys Rebellion yang tampil beringas memanaskan suhu panas Ibukota. Mereka pun  menggeber beberapa ayat andalan macam “Siapa Suruh Datang Jakarta”, “Ayo Pergi Ke Prostitusi”, dan tak lupa single anyar mereka yang berjudul “Satir, Palu-Arit Dan Peluru”. Band yang dimotori oleh Will (vokal), Moris (gitar), Daffie (bass), dan Mechonk (drum) ini pun menggila dengan sajian keavy/southern metal yang dibalut dengan beat-beat kencang yang membuat para metalhead berdansa liar mengikuti alunan musik sangar yang dibawakan oleh ‘Redneck Ibukota’ Will cs.

Band tetangga dari Bandung, Auticed unjuk diri. Pionir classical technical death metal ini pun menjadi satu-satunya band asal Bandung yang tampil di acara tersebut. Selain itu, mereka pun didaulat sebagai band asal Kota Kembang pertama yang berhasil mendapat kesempatan untuk mencicipi panasnya panggung yang boleh dikatakan sebagai salah satu hajatan besar bagi skena metal Jakarta Barat. Sebagai band tamu Auticed pun tak kalah sangar memberikan sajian neraka bagi para metalhead yang hadir. Membawakan kurang lebih empat buah lagu, Auticed sukses menutup penampilan apik mereka dengan ayat “Senja Berkarat”.

Apresiasi besar pun ditunjukan oleh Miky (Gitaris Auticed – RED) dirinya mengaku bangga dan puas karena bisa tampil di event tersebut. “Kami adalah band asal Bandung pertama yang dipercaya untuk bisa tampil di acara sebesar ini di barat Jakarta. Ini acara emang keren banget panggung dan lightingnya mengingatkan saya waktu kami manggung di Rottrevore Death Fest.” Ucapnya.

Selain itu Dhani, ketua pelaksana sekaligus owner dari 29 Studio Jakarta, mengatakan bahwa ada beberapa kendala yang sempat dialami oleh teman-teman 29 Studio Jakarta dalam mengagas event “Twelve Years Still Standing” ini. Namun semua itu terbayarkan dengan suksesnya acara.

“Perlu teman-teman ketahui bahwa di Jakarta Barat ini miskin tempat, bahkan untuk gigs kecil pun sangat sulit untuk perizinannya. Kita banyak bentrok sama keamanan dan birokrat. Tapi untung kita dapet tempat ini” Terangnya yang mengakui gedung pertunjukkannya pun cukup megah dengan dukungan lighting dan lain-lainnya. Hajatan “Twelve Years Still Standing” ini pun ditutup oleh penampilan dari salah satu band gothic asal Jakarta, Innerbeauty.

(Septian Nugraha)

Photo : Septian Nugraha 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner