Kolaborasi Bersama Anzi Matta, Slylab Kembali Aktif ke Dunia Musik

Kolaborasi Bersama Anzi Matta, Slylab Kembali Aktif ke Dunia Musik

Setelah lima tahun hiatus dalam merilis materi dan sejak 2012 vakum dari berbagai panggung, kini grup yang mengusung ambient pop/atmosphere rock Slylab menyatakan diri aktif kembali ke dunia musik dan kembali lagi berkarya. Sejumlah trek baru telah dipersiapkan, album baru juga tengah diramu peluncurannya untuk tahun depan dan rangkaian mini konser baik di Bandung dan di luar kota tengah dirancang.

Sebagai permulaan atau perkenalan kembali, kelompok musik asal Bandung tersebut telah meluncurkan single baru berjudul 'Icarus Paradox' sebagai first public performance di gelaran Ripstore Live from Cigondewah 1 November kemarin. Mulai Kamis (5/11)), Single ini bisa diunduh secara bebas di situs Ripstore.Asia menggunakan lisensi Creative Commons.

Adapun single ini mereka garap bersama Anzi Matta, seniman muda berbakat asal Magelang yang merespon single ini lewat rangkaian ilustrasi yang menjadi artwork 'Icarus Paradox'. Anzi sengaja dipilih karena karyanya yang khas, berkarakter kuat, unik dan sejalan dengan konsep berkarya Slylab kedepannya. Artwork ini juga diproduksi sebagai official merchandise Slylab yang bisa dipesan secara online di tautan berikut: http://ripstore.asia/slylab

'Icarus Paradox' sendiri adalah istilah klasik yang mereka petik dari konsep Danny Miller lewat buku berjudul sama yang populer pada tahun 1990. Lewat bukunya, Miller mencatat fenomena global sejumlah perusahan besar yang jatuh dan gagal bersaing yang diakibatkan keserakahan akan semakin tingginya jabatan seseorang.

Semakin berkuasanya seseorang, ternyata membuat perusahaan itu jatuh seketika. Paradoks ini merujuk kisah Icarus putra dari Daedalus, seorang penemu, arsitek dan pematung yang membangun Labyrinth untuk Raja Minos dalam mitologi Yunani yang terbang terlalu dekat dengan Matahari, sehingga lilin yang merekatkan sayapnya meleleh karena terik matahari. Akhirnya Icarus jatuh ke laut dan dan mati. Laut tempat jatuhnya Icarus kemudian dinamakan Laut Icarian dekat Icaria, sebuah pulau di barat daya Samos.

Lewat konsep inilah, mereka memandang 'Icarus Paradox' relevan dengan berbagai real-event yang terjadi di dunia belakangan hari ini, baik dari sisi hukum, politik, ekonomi, dan isu-isu lingkungan hidup sebagai cerminan dari upcoming album Slylab yang tengah kami garap.

slylab icarus paradox

Dari segi musikalitas, 'Icarus Paradox' digarap dengan menggabungkan musik elektronik dengan genre darkwave yang menganggap sejalan dengan karakter angelic voice sang vokalis, Devita; yakni sebuah neologisme antara dua kebudayaan kuno x modern, ibarat melihat Dewa Zeus hidup di film Transformers.

Lagu ini sendiri ditulis Dean di tahun 2010 dengan bantuan software DAW, Reason 6. Berbeda dengan rilisan mereka sebelumnya 'Andromeda' maupun 'Jupiter Upon My Head', nomor 'Icarus Paradox' memiliki nuansa lebih gelap dengan balutan raungan gitar distorsi dan dikemas dengan musik elektronik dengan beat tempo cepat.

Lirik lagu sepenuhnya ditulis oleh Devita. Sedangkan Rayhan bertindak sebagai producer dan direkam di Strangerdaydreaming Recording Chamber Studio Bandung pada 11 Oktober lalu.

Slylab sendiri merupakan band ambient/darkwave/idm yang terbentuk di bulan Mei 2005 beranggotakan Dean Genial Iqbal (programming), Devita Dwi Ayu Anggraini (vokal) dan Rayhan Sudrajat (Gitar, vokal). Sebelumnya Slylab telah merilis dua single “Andromeda” dan “Jupiter Upon My Head”, ikut dalam tujuh album kompilasi dan satu mini album. "Kami lantas mengalami kevakuman dalam kurun waktu 2010-2015 karena kesibukan masing-masing personil. Tahun 2015 kami hadir kembali dengan single baru 'Icarus Paradox' dan jadwal debut album penuh di 2016.", kata mereka dalam siaran pers yang disebar oleh Ripstore.Asia.

Ripstore.Asia
Distribusi Konten Digital untuk Musisi Indonesia
http://www.ripstore.asia
Raka Autocare Building Block A 2nd Floor
Jalan Terusan Buah Batu Nomor 54
Bandung 40288 
Phone (022) 7531225 Fax. (022) 7513771
Whatsapp 081224221357

Follow Us:
Twitter: @Ripstore
Facebook: Ripstore.Asia

Foto: Ripstore.Asia Docs.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner