Kiprah  Debut Album Hurt’Em yang Dirilis Lawless Records

Kiprah Debut Album Hurt’Em yang Dirilis Lawless Records

Debut album mereka juga diproduseri oleh sang musisi kenamaan Indonesia Arian Arifin (Seringai)

 

Bukan hal baru tentunya apabila Indonesia melahirkan musisi yang baru menampakan perawakannya dihadapan massa. Hurt’em menjadi salah satu diantaranya, yang baru saja menampakan dirinya, setelah terbentuk di kota Depok, pertengahan 2015 silam. Setelah mengalami berbagai persoalan dalam perjalanannya, akhirnya mereka akan merilis debut album bertajuk Condolance di bulan awal 2017.

 

Hurt’em yang diperkuat oleh 3 pemuda bernamakan Epan (bass), Oces (drum), dan Chuky (gitar) merupakan salah satu dari deretan musisi yang berdiri tegak lewat bendera Lawless Records. Debut album mereka juga diproduseri oleh sang musisi kenamaan Indonesia, Arian Arifin (Seringai). Kala penantian debut albumnya, Hurt’Em memberi suguhan berupa single berjudul “Deceit/Patronage” yang juga merupakan rentetan lagu di album Condolance.

 

Musikalitas mereka yang dikemas secara apik lewat riff-riff Hardcore Punk dan ketukan BlastBeats ala grindcore, menjadi kesegaran bagi beberapa pihak yang senang dengan jalur musik seperti PowerViolence, Thrash Core, Grindcore dan lain sebagainya. Tak hanya itu, mereka juga memberi bumbu manis melankolis di beberapa partisi musiknya agar terkesan lebih gelap namun tetap agresif. Beberapa personil dari Hurt’Em ini, yang memiliki projek lain banyak bercerita mengenai musikalitas musiknya.

 

“Kami ingin menulis musik yang agresif dan straight in your face, tapi kami juga ingin membuatnya terdengar melodius tanpa harus kehilangan sisi brutalnya,” jelas sang bassist, Epan.

 

Demi mendapatkan sound yang diinginkan, Hurt’Em membutuhkan waktu cukup lama, dalam proses rekaman hingga mixing. Di sela itu juga mereka sempat bergonta-ganti personil hingga menetapkan formasi trio. Nantinya pada debut album perdananya, Hurt’em akan memasukan 16 track yang dirangkum dalam kepingan CD oleh Lawless Jakarta Records, dan siap meriris kuping secara brutal, para pendengar musiknya.

 

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner