"Kesendirian" Dalam Musik Post-Rock
Post-Rock. Genre tersebut dipilih dan diusung oleh seorang pria asal Jakarta yang bereksperimen dalam musik yang menurut pendengarnya dapat membuat “sedih” jika mendengarkan lagu tersebut.Kok bisa? Mau tau siapa soloist penggila Post-Rock tersebut? Berikut interviewnya.
DC : Ceritain sedikit sejarah terbentuknya Overlee dong! Jangan lupa perkenalkan juga personilnya ya
Overlee/Made Indar : Overlee sebenarnya solo project gue, Made Indar. Awalnya Overlee dibikin untuk menyalurkan ide-ide musik yang sedikit berbeda dengan musik band gue sendiri, Little Space Donkey. Jadi semuanya gue kerjakan sendiri, dari menulis lagu, main instrumen, recording, mixing.
DC : Deskripsikan genre kamu?
Overlee/Made Indar : Mungkin bila dideskripsikan dengan istilah yang populer sekarang yaitu genre post-rock/ambient
DC : Kenapa milih genre tersebut?
Overlee/Made Indar : Karena sangat menggambarkan diri gue, dan membuat musik seperti ini merupakan keseruan sendiri karena bisa mengasah sisi musikal saya lebih jauh. Seperti bagaimana caranya membuat aransemen membuat pendengarnya tidak mudah bosan, karena musik Overlee cenderung bertempo lambat.
DC : Filosofi dari nama Overlee apa?
Overlee/Made Indar : Sebenarnya tidak ada filosofi di balik nama itu. Kata 'Overlee' gue ambil dari judul salah satu lagu band The Rentals, dan menurut gue nama itu lumayan catchy dan menggambarkan musik yang gue bikin.
DC : Apakah Overlee sudah memiliki rilisan?
Overlee/Made Indar : As Lover Bleeds EP (2010)
Different Kind of Poems (2013)
EP yang terakhir bisa di-download di overleemusic.tumblr.com, gratis.
DC : Target di tahun 2014 apa?
Overlee/Made Indar : RIlis EP baru. 2 bulan belakangan ini gue sedang mencoba merekam ulang materi-materi lama, terutama beberapa lagu di As Lover Bleeds EP. Karena lagu-lagu tersebut dulu direkam dengan teknologi, fasilitas, dan kualitas yang seadanya (beberapa part gitar gue rekam melalui handphone yang saya letakkan langsung di depan ampli gitar hahaha).
Sekarang dengan fasilitas yang gue rasa cukup, jadi kepikiran untuk membangkitkan kembali lagu-lagu tersebut dengan kualitas yang jauh lebih baik melalui EP ini. Ya doakan saja.
DC : Ciri khas dari Overlee sendiri apa?
Overlee/Made Indar : Gue sih nggak pernah menentukan musik Overlee untuk punya ciri khas tertentu, tapi banyak orang yang bilang musik Overlee memiliki nuansa yang sangat cocok didengarkan di perjalanan atau cuaca hujan, dan bisa bikin orang jadi sedih hahahaha
DC : Alat musik apa aja yang dibawa kalo lagi manggung?
Overlee/Made Indar : Basic stuffs. Gitar, bass, keyboard, drums. Gue selalu menekankan pada diri gue untuk membuat musik yang bisa dipertanggungjawabkan secara live dalam kondisi sederhana.
DC : Menurut Overlee nih, perkembangan music Indie zaman sekarang gimana? Terutama di komunitas Overlee sendiri.
Overlee/Made Indar : Yang jelas sangat jauh lebih pesat sekarang ya, dalam hal kualitas musik maupun kualitas produksi. Dan adanya social media platform seperti Twitter, Facebook, Soundcloud, dan Bandcamp makin mempermudah band-band sekarang untuk mempromosikan musik mereka.
DC : Kegiatan Overlee diluar ngeband ngapain aja nih?
Overlee/Made Indar : Gue kerja kantoran di sebuah digital advertising agency di Jakarta.
DC : Kejadian memalukan selama jadi musisi apa?
Overlee/Made Indar : Pernah manggung bawain lagu punk di acara anniversary perkawinan kakek-nenek seorang teman. Yang nonton.....ya mayoritas kakek-nenek juga hahahahaha
DC : Apakah Overlee ada ritual khusus kalo sebelum manggung?
Overlee/Made Indar : Minum susu coklat. Ya karena memang suka aja sih hahaha.
DC : Terakhir! Pesan buat yang baca Webzine ini dong! :D
Overlee/Made Indar : Tetap makan yang 4 sehat 5 sempurna, rajin mandi, gosok gigi, dan kurangi begadang.
Dan jangan lupa visit soundcloud Overlee di soundcloud.com/overlee ya hehehehe. No Depi No Hepi
Teks dan Wawancara : gilangsetiar
https://soundcloud.com/overlee
Comments (1)