Keringat dan Panasnya Overpower Milik Lamebrain

Keringat dan Panasnya Overpower Milik Lamebrain

By: Karel

Sempit, pengap, cucuran deras peluh, dan keras!; itulah beberapa kata yang dapat mewakilkan pesta pora kecil-kecilan perilisan EP dari trio blues rock/funk, Lamebrain, Sabtu (18/4). Arena Experience yang bertempat di kawasan Jalan Ambon, Bandung tepat sebrang gedung olahraga paling bersejarah di kancah musik lokal yakni Saparua, dipilih menjadi huru-hara dari para pemuda nan bengal itu untuk memperkenalkan “Overpower”, EP perdana mereka. Dermaga Records selaku label yang menaungi Lamebrain dan yang bertanggung jawab dalam mengorganisir mini showcase ini pun tidak lupa untuk mengajak beberapa penampil yang siap membuka sesi panas ini. Lizzie, Heals, sampai tamu dari ibukota Heast adalah beberapa nama yang dipilih untuk memanaskan ruang belakang Arena akhir pekan itu.

 

Lizzie

Sabtu kemarin memang hari sangat spesial bagi ranah musik di seluruh dunia. Mengapa? Yup, perhelatan bernama Record Store Day melanda seluruh dunia tak terkecuali Tanah Air yang mengikuti jejaknya. Beberapa titik kota besar memperingati sekaligus kesempatan bagi band maupun musisi meluncurkan rilisan fisik mereka. Pergelaran akbar ini pula yang mempengaruhi Lamebrain sendiri untuk merilis sekaligus mengelar konser mini “Overpower” tepat di hari itu. Walaupun pusat RSD Bandung terpusatkan di gerai musik ternama Omuniuum, tetapi Arena sore itu tak kalah ramainya dengan dominasi pemuda-pemuda gondrong berstelan nge-rock banget bersiap menanti trio Alan Davison (vokal, gitar), Mufti Mujtahid (bass), dan Pramaditya Azhar (drum).

Heals

Ketika jam digital di ponsel menunjukkan jam lima lewat, gerombolan heavy rock, Lizzie sudah saja menghangatkan seisi ruang belakang distro lumayan legendaris ini. Hentakan enerjik dan distorsi berat yang mengalun kencang menjadi pembuka yang sangat panas. Setelah Lizzie, pengunjung dibiarkan untuk rehat dan cooling down sejenak, karena adzan Maghrib telah berkumandang. Setelah istirahat,  kelompok nu-gaze yang namanya sedang diperhitungkan, Heals mengambil alih panggung untuk beraksi. Rentetan segar sound yang sangat terpengaruh dengn My Vitriol, Whirr, hingga Tokyo Shoegazer ini membuat penonton setidaknya ada yang berloncatan pelan karena musik yang disuguhkan amat dinamis. Selanjutnya bebunyian berat kembali dihadirkan, kali in datang dari kuartet stoner rock Jakarta, Heast. Penampilan mereka malam itu dibantu oleh Iqra, frontman dari grup duo doom, Matiasu yang menenteng bass dikarenakan bassist asli Suryo berhalangan hadir. Hembusan rock yang berat dan cenderung beraroma psikadelik mengantar aksi heroik sebelum yang punya hajat tampil.

Heast

Akhirnya Alan cs siap di depan penggemar dan teman-temannya untuk membakar Arena dengan nafas blues, rock n roll sampai funk milik mereka. Materi malam itu yang semuanya dimuat dalam EP Overpower” tak segan-segan dibawa dengan sangat sangar dan panas. Nomor-nomor ciamik macam “Mojo”, “Firebird”, maupun “Yo Mama Fool” tak pelak menjadi perwakilan kegilaan mereka bertiga. Semua yang hadir begitu terhipnotis oleh performance mereka yang beraksi begitu lepas. Beberapa penonton pun sampai ada yang melakukan moshing dengan ruangan yang begitu sempit dan padat. Tak ketinggalan Alan Davison pun melakukan moshing sambil memainkan not-not yang membius pada gitar Gibson Les Paul miliknya. Sesi kolaborasi juga menjadi santapan istimewa saat itu, beberapa penampil yang sebelumnya menjadi pembuka didaulat membantu Lamebrain beraksi agar lebih panas dan berkeringat. Semuanya mulai dari Lamebrain, Dermaga Records, serta yang hadir akhinya mengakhiri sesi krusial ini dan pulang dengan wajah yang puas dan gembira. Congrats Lamebrain!

Foto: Karel

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner