Grunge yang Liar dari EP Terbaru Kecoa Terbang

Kecoa Terbang memadukan raungan lantang sang vokalis dengan distorsi fuzz gitar yang membara

Kecoa mungkin adalah salah satu serangga yang membuat geli kebanyakan manusia. Terutama, jika binatang ini sedang terbang. Rasanya seperti ada pesawat yang terbang rendah dan membuat orang-orang di sekitarnya secara refleks untuk tiarap menghindari sang kecoa. Tapi kali ini, ada bentuk lain yang jauh lebih keren dari kecoa asli yang sedang melayang-layang. Inilah band asal Bekasi Timur yang dinamai Kecoa Terbang. Band yang digawangi oleh Anang Zainy (Vokal), Rio Riyadi (Gitar), Riansyah (Bass), dan Aldi Pratama (Drum) ini mengadaptasi permainan musik alternative rock/grunge. Pada 5 Desember 2016 lalu, Kecoa Terbang baru saja merilis debut mini album EP yang bertajuk Melawan Malas. Mini album ini dirilis versi digital oleh Flush Records Label dan Lima Beat digital distribution. Mini album ini juga rencananya akan segera dirilis dalam bentuk fisik.

Mini album Melawan Malas berisikan lima buah lagu, yaitu “Melawan Malas”, “Cabut Sekolah”, “Seleramu Rendah”, “Beri Kesempatan”, dan “Sein Kanan Belok Kiri”. Berbanding lurus dengan nama band perilis mini album ini, lagu yang tersaji dalam Melawan Malas berisikan pembahasan dengan cara yang konyol dan unik. Seperti dalam lagu “Sein Kanan Belok Kiri”, mereka menceritakan keresahan mereka terhadap pengguna jalan yang berkendara sembarangan. Meski begitu, sebenarnya mereka mengangkat tema tentang keresahan sosial secara general yang mereka nilai semakin “sakit”. Kecoa Terbang memadukan raungan lantang sang vokalis dengan distorsi fuzz gitar yang membara. Sesuai dengan aliran yang mereka usung, unsur alternative rock dan grunge terdengar kentara. Namun, pola bermusik yang mereka tunjukkan terkesan ugal-ugalan dan serampangan dalam menyampaikan maksud dari lagu yang mereka sajikan, terutama ketika memperhatikan lirik demi lirik yang mereka nyanyikan.

Foto: Kecoa Terbang