Gitaris Balcony Tutup Usia

Music is the purest form of art... therefore true poets, they who are seers, seek to express the universe in terms of music... The singer (Guitarist) has everything within him. The notes come out from his very life. They are not materials gathered from outside.

-Rabindranath Tagore

Berita duka menyelimuti skena independen kota Bandung. Wahyu Permana alias Jojon, gitaris dari grup hardcore legendaris Balcony tutup usia akibat serangan jantung, pada Selasa, (14/10) pukul 02.00 dini hari tadi. Gitaris dari band yang terbentuk tahun 1994 ini meninggalkan keluarga dan para sahabat di usia 38 tahun. Kabar kepergian tersebut didapatkan dari lini masa akun Grimloc Records pagi tadi. “Skena Bandung berduka, telah berpulang gitaris Balcony, Jojon, sekitar pukul 02.00. Selamat jalan Jon! Terimakasih atas inspirasi dan kontribusinya”, tulisnya di akun bernama @GrimlocBDG.

Jojon merupakan salah satu pendiri orisinil dari Balcony, selain Yudi Baruz, Ramdan, Badick dan Feby. Terbentuk di Bandung 20 tahun silam, saat itu mereka masih mengcover nomor-nomor dari Sick Of It All, Slayer, Sepultura, hingga Bad Religion. Seiring berjalannya waktu, barulah Balcony menemukan karakterisktik dalam bermusik. Style hardcore yang dibalut dengan beratnya heavy metal dan lugasnya punk rock.

Hampir dua dekade, grup yang kerap mengambil sisi politis dan kemuakan akan sistem di lingkungan sosial ini, telah menelurkan tiga buah album. Dimulai di tahun 1997 dengan titel “Instant Justice”, lanjut dengan “Terkarbonasi” di era awal reformasi tahun 1999, dan yang terakhir di awal millennium tepatnya tahun 2003, dengan tajuk “Metafora Komposisi Imajinar”. Selain itu para urban ghettoz ini pernah melakukan split sekaligus kolaborasi bersama unit hip hop ternama, Homicide dengan hits yang sangat berbahaya saat itu, “Memoar 98”. Di akhir 2012 lalu, mereka merilis kumpulan-kumpulan lagu berbahaya dalam bentuk tape dan cd, dengan nama “Balcony Reunion EP”. Semoga Amal Ibadah Beliau diterima disisi-Nya…Amin