Diocreatura, Pemikiran Universal dan Simplicity Ekky Darmawan

Diocreatura, Pemikiran Universal dan Simplicity Ekky Darmawan

By: Karel

 

Kalian tahu Polyester Embassy dan Rock N Roll Mafia? Atau “Diocreatura”? Mungkin dua nama awal asal Bandung yang memiliki cita rasa dan estetika bermusik teramat dinamis ini sudah dikenal di beberapa kalangan independen lokal. Tapi tunggu! Untuk nama terakhir kalian pasti sedikit menyerutkan dahi dan siapakah “Diocreatura” itu? Nama terakhir itu sebenarnya masih sangat berkaitan dengan kedua nama tersebut, especially kita sebut satu nama Ekky Darmawan. Pria yang merupakan gitaris maupun vokal latar ‘Polyester Embassy’ dan frontman ‘Rock N Roll Mafia’ adalah satu orang penting dibalik nama Diocreatura. Dimana itu adalah proyek solo yang tengah dijalaninya hingga kini.

Berawal sekitar akhir 2012 lalu, ketika Ekky berkunjung ke salah satu studio kerabatnya dan ia tak disengaja iseng-iseng membuat lagu hingga akhirnya menjadi satu proyek yang serius. “Karena gada kerjaan, genjreng-genjreng gitar akustik, terus jadinya direkam selama seminggu dan jadilah tiga lagu, setelah itu saya cari temen-temen yang bisa bantu ngerjain ini semua”, ujarnya ketika ditemui di salah satu kafe di kawasan Maulana Yusuf, Bandung, Jumat (20/3) malam dan sampai sekarang terkumpul sebanyak 12 lagu yang sudah dikantonginya. Akhirnya nama-nama seperti kakak beradik dari Stornlabs, Babam dan Evan, lalu Eja (Under The Big Bright Yellow Sun), Ferdi (Space and Missile), dan Dinar (SSSLOTHHH) menemani sekaligus membantu Ekky untuk Diocreatura.

Terkait arti dari Diocreatura itu sendiri, Ekky yang saat itu mengenakan harrington jacket, skinny jeans, dan Vans motif catur lusuh sambil menggegam segelas soft drink dengan santainya mengutarakan bahwa namanya cukup sederhana. “Tadinya mau pakai nama sendiri, tapi enggak seru aja gitu, jadi Dio artinya itu Esa dan Creatura itu makhluk, karena saya pikir ini semua adalah solo project ya jadi nama itu yang dipilih”, tutur lelaki kelahiran Bandung, 24 April 1981 ini dengan mantap.

Bila kita dengar secara keseluruhan warna musik yang diusungnya, ekspolarasi sound mulai dari pop, shoegaze, folk, space rock, hingga electronic sangat kental dalam satu tubuh Diocreatura. Tetapi Ekky menyebut satu kata yang begitu mudah untuk dicerna yakni universal.

“Disini saya membuat musik untuk enggak dipersulit, ya simple aja sih. Entah nanti orang mau nilai seperti apa, tetapi disini saya mencoba untuk membuat ini semua se-universal mungkin” timpalnya sambil tersenyum lepas.

Cowok berparas rupawan ini kembali berucap bahwa rencananya Diocreatura akan menelurkan full length album di akhir April nanti. ”Bakal ada 12 track disana, secara persiapan recording dan mastering sudah beres semua, tinggal diperbanyak”, akunya tentang debut rilisannya yang akan digelontorkan oleh label indie, Monsterstress Records dalam format cakram padat.

Secara lirikal, Diocreatura tidak mengambil tema yang kesannya muluk-muluk dan berlebihan. Disini malah yang membuat lelaki lulusan Universitas Islam Bandung ini menulis lirik yang sederhana dan apik. “Kebanyakan kalau di Dio saya denger tentang cerita dari orang lain terus saya perhatiin dan ditulis. Selain itu dari film-film juga”, imbuhnya.

Di akhir pembicaraan dengan sosok penyuka The Cure ini, ia berharap karyanya dapat didengar dan diapresiasi oleh orang kebanyakan. “Intinya kan orang-orang belum atau jarang yang tahu, saya enggak berpikir ini semua menjadi besar atau laku, asalkan bisa didengarkan saja itu sudah cukup”, tutup Ekky yang segera bersiap dengan turntable dan aksi disc jockey-nya untuk menghibur orang-orang yang hadir di kafe  malam itu.

 

Contact:

https://www.facebook.com/pages/Diocreatura/536282483173489

https://twitter.com/DIOCREATURA

https://twitter.com/mvstekky

https://monsterstress.com

https://soundcloud.com/mvstverb

Foto: Diocreatura Docs.& FL

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner