DCDC SNOTR: Solidaritas Anak Muda dan Komunitas di Purwokerto, Juara!!

DCDC SNOTR: Solidaritas Anak Muda dan Komunitas di Purwokerto, Juara!!

Sore yang asyik di GOR Satria Purwokerto
Sebagai satu-satunya kota di Jawa Tengah yang dikunjungi SNOTR, venue di Purwokerto ini udah pasti istimewa. Mengambil tempat di bagian depan Gor Satria pada Selasa (21/6), SNOTR kali ini rasanya begitu hidup karena anak-anak muda dari berbagai komunitas di Purwokerto ikut berkumpul di sana. Nggak cuma nongkrong-nongkrong doang, mereka juga turut merayakan hari yang cerah ini dengan melakukan aktivitas favoritnya masing-masing.

Mood sore-sore yang asyik di Purwokerto ini turut dibangun oleh alunan musik dari Kami Bertiga—band lokal asal Purwokerto yang jumlah personilnya emang cuma bertiga. Kalo biasanya di kota-kota lain lagu yang berkumandang adalah ‘Bento’ atau ‘Ramadhan Datang’, SNOTR Purwokerto kali ini digebrak dengan ‘The Man Who Can’t be Moved’ dari The Script. Berturut-turut setelahnya, Kami Bertiga membawakan ‘Sugar’ dari Maroon 5, ‘A Sky Full of Stars’ dari Coldplay, dan ‘Creep’ dari Radiohead. Gak hanya penonton, para talent dan kru DCDC pun ikut nyanyi waktu ngedenger lagu-lagu jajaran chart top 40 ini.

Komunitas BMX dan OSCA unjuk kebolehan di SNOTR
Di sebelah kanan stage, anak-anak komunitas BMX Purwokerto keliatan lagi asyik berlatih. Skill mereka waktu ngelakuin beberapa teknik freestyle seperti curb endo, pogo, frontyard, bunny hop, dan lain-lain, patut banget diacungi jempol. Indra, ketua komunitas ini cerita kalau mereka emang hampir tiap hari ngumpul dan latihan di Gor Satria. Makin sering latihan, pastinya mereka juga bakal makin mahir ngelakuin loncatan-loncatan ekstrim yang bikin orang awam ngeri campur kagum ngeliatnya. Yes, practice makes perfect.

Bergeser sedikit dari tempat komunitas BMX main sepeda, dalam sebuah tenda ada anak-anak graffiti yang baru mulai nyorat-nyoret triplek bercat putih dengan pilox. Tergabung dalam Organization Street Art Cilacap (OSAC), anak-anak ini sengaja datang jauh-jauh dari Cilacap ke Purwokerto buat ikut meramaikan SNOTR. Pada kesempatan kali ini, OSAC yang diwakili Aming, Romi, dan Abdul akan mengolaborasikan dua style, yaitu graffiti font dan realis. Dalam mengembangkan style street artnya, teman-teman di OSAC ini belajar secara otodidak di samping mencari ilmu dari youtube, sharing dengan para senior, dan sering-sering terlibat dalam skatch jamming. Semangat mereka untuk berkembang emang keren!

Perayaan World Skateboarding Day 2016 terjadi di SNOTR!
Gak jauh dari tenda graffiti, ada juga anak-anak komunitas skateboard Purwokerto yang lagi seru meluncur muter-muterin lapangan. Salah satu membernya, Ito, bilang kalau mereka biasanya ngumpul tiap sore di belakang kampus Unsoed. Tapi khusus buat hari ini, mereka ingin main di Gor Satria buat ngeramein SNOTR sambil nungguin juga band idola mereka, Rosemary. Dan kebetulan, pas banget tanggal 21 Juni itu bertepatan dengan World Skateboarding Day 2016. Beruntunglah para skatepunkers Purwokerto ini karena bisa merayakan ‘hari besar’ mereka bareng kawan-kawan Rosemary yang sama-sama menggilai skateboard. Di depan booth Fat Free City yang ngejual original merchandisenya Rosemary, Fajar Juliandri and the gank bikin kompetisi kecil-kecilan untuk merayakan Skateboarding Day 2016 ini. Anak-anak skateboard Purwokerto jelas antusias banget buat nunjukin kelihaian mereka saat meluncur di atas papan skate. Pemenang kompetisi ini kemudian dapet hadiah dari Fat Free City. Asiknya!

SNOTR menciptakan kebersamaan dalam keragaman
Selain BMX, OSAC, dan Skateboard Purwokerto, ada pula dua komunitas motor unik yang turut meramaikan SNOTR. Yang pertama, Komunitas Motor Box (Kombo), yang kedua, komunitas pecinta vespa klasik dan modern yang tergabung dalam Vesfvck. Walaupun berbeda segmentasi motor, dua komunitas ini membuktikan bahwa mereka bisa bergabung untuk melakukan aksi sosial, ngabuburit, menikmati panggung hiburan, sampai dengan makan sahur bersama di SNOTR. Bagi mereka, rangkaian kegiatan SNOTR begitu berkesan karena di Purwokerto jarang terdapat acara yang bisa menyatukan beragam komunitas seperti ini.

Seperti yang sebelum-sebelumnya, main stage SNOTR mendadak pecah saat Rosemary tampil. Anak-anak komunitas Purwokerto yang hadir di Gor Satria, ditambah dengan WARS juga warga setempat yang antusias, seluruhnya berkumpul di depan panggung untuk bernyayi dan bermoshing ria. Untuk mengantisipasi adanya cedera atau kebutuhan pertolongan medis saat orang-orang tenggelam dalam hiburan, di SNOTR Purwokerto ini teman-teman Korps Sukarelawan PMI Banyumas sudah standby di venue dengan satu unit ambulan juga obat-obatan lengkap. Pemuda-pemudi Purwokerto ini emang punya solidaritas yang keren dan well prepare ya! Untungnya, hal-hal yang gak diinginkan itu gak terjadi karena penonton di Purwokerto bisa senang-senang dengan aman. Seluruh rangkaian kegiatan SNOTR di Purwokerto ini berjalan dengan lancar dan menyenangkan berkat kerja sama semua komunitas dan masyarakat Purwokerto yang gak perlu diragukan lagi kehebatan solidaritasnya. ***

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner